CARITAU JAKARTA – Presiden Jokowi menyebut diperlukan cara berpikir Abu Nawas yang cerdik dan lihai dalam menghadapi kondisi geopolitik yang tidak pasti dan krisis seperti sekarang ini.
Baca Juga: Ganjar Bisa Lanjutkan Kebijakan Jokowi? Anies?
Abu Nawas merupakan sosok 101 malam yang merupakan penyair Timur Tengah yang terkenal dengan kecerdikan dan kelihaian menghadapi berbagai kondisi.
"Dunia sekarang ini berubah sangat luar biasa, perubahannya sangat luar biasa. Pertama memang diawali pandemi, kita tahu semuanya dan kita beruntung saat itu awal-awal pandemi Indonesia tidak lockdown," ungkap Presiden.
Presiden mengaku dirinya tidak bisa memperkirakan kalau saat awal corona pemerintah memutuskan lockdown.
"Ekonomi kita akan seperti apa? Berakibat sosial politik seperti apa? Karena awal-awal hampir mungkin 70 negara semua melakukan lockdown. Di kabinet sendiri 80% minta lockdown. Survei rakyat minta 80% lockdown. Tapi saat itu saya semedi, saya endapkan betul apa benar harus melakukan itu?" papar Presiden.
Dari hasil perenungannya, Presiden Jokowi memutuskan Indonesia tidak melakukan lockdown.
"Dan ternyata betul, kalau lockdown mungkin kita bisa minus 17%," katanya.
Belajar dari pengalaman corona, Presiden Jokowi seperti dirilis Antara menyebut Indonesia telah belajar menghadapi guncangan dan belajar mengkonsolidasikan kebijakan mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah hingga RT.
"Ormas bergabung dengan TNI/Polri, semua masyarakat bergerak. Masyarakat melakukan konsolidasi. Hal seperti itu yang harus diteruskan karena perang, krisis energi, krisis pangan dan krisis finansial. Ini yang paling bisa kita lakukan, mengkonsolidasikan dari atas sampai bawah karena saya meyakini landscape politik dan ekonomi akan berubah dan bergeser ke arah mana itu yang belum diketahui," jelas Presiden.
Menurut Presiden Jokowi, saat ini semua negara sedang diuji kemampuannya untuk menghadapi kondisi geopolitik global yang sedang tidak jelas dan tidak bisa diperkirakan.(HAP)
Prosesi Pengambilan Api Dharma Waisak
Imbau Bacapres Soal Kampanye di Tempat Ibadah, Baw...
Polisi Buru Empat Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa Un...
Safari Politik di Masjid Agung Banten, Bawaslu Per...
Sidang Uji Formil UU Cipta Kerja, Jumhur Hidayat:...