Sabtu, 03 Juni 2023
Tag Terpopuler
Presiden Jokowi Sebut Perlu Cara Berpikir Abu Nawas Hadapi Krisis
Rabu, 07 Sep 2022 12.03 WIB
BAGIKAN wa fb fb
Rabu, 07 Sep 2022 12.03 WIB
Presiden Jokowi rapat terbatas Evaluasi Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/9/2022). (ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Lukas/am)

CARITAU JAKARTA – Presiden Jokowi menyebut diperlukan cara berpikir Abu Nawas yang cerdik dan lihai dalam menghadapi kondisi geopolitik yang tidak pasti dan krisis seperti sekarang ini. 

Baca Juga: Ganjar Bisa Lanjutkan Kebijakan Jokowi? Anies?



"Saya titip ke ekonom, jangan menggunakan pakem-pakem yang ada. Jangan menggunakan standar yang ada, karena saat ini sangat tidak normal sehingga dibutuhkan pemikiran Abu Nawas yang kancil-kancil," kata Presiden Joko Widodo, di Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Presiden Joko Widodo menyampaikan dalam ‘Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2022’ yang dihadiri para Menteri Kabinet Indonesia Maju, CEO CT Coprs Chairul Tanjung, serta para ekonom.

 

Abu Nawas merupakan sosok 101 malam yang merupakan penyair Timur Tengah yang terkenal dengan kecerdikan dan kelihaian menghadapi berbagai kondisi. 

"Dunia sekarang ini berubah sangat luar biasa, perubahannya sangat luar biasa. Pertama memang diawali pandemi, kita tahu semuanya dan kita beruntung saat itu awal-awal pandemi Indonesia tidak lockdown," ungkap Presiden.

Presiden mengaku dirinya tidak bisa memperkirakan kalau saat awal corona pemerintah memutuskan lockdown.

"Ekonomi kita akan seperti apa? Berakibat sosial politik seperti apa? Karena awal-awal hampir mungkin 70 negara semua melakukan lockdown. Di kabinet sendiri 80% minta lockdown. Survei rakyat minta 80% lockdown. Tapi saat itu saya semedi, saya endapkan betul apa benar harus melakukan itu?" papar Presiden.

Dari hasil perenungannya, Presiden Jokowi memutuskan Indonesia tidak melakukan lockdown.

"Dan ternyata betul, kalau lockdown mungkin kita bisa minus 17%," katanya.

 

Belajar dari pengalaman corona, Presiden Jokowi seperti dirilis Antara menyebut Indonesia telah belajar menghadapi guncangan dan belajar mengkonsolidasikan kebijakan mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah hingga RT.

"Ormas bergabung dengan TNI/Polri, semua masyarakat bergerak. Masyarakat melakukan konsolidasi. Hal seperti itu yang harus diteruskan karena perang, krisis energi, krisis pangan dan krisis finansial. Ini yang paling bisa kita lakukan, mengkonsolidasikan dari atas sampai bawah karena saya meyakini landscape politik dan ekonomi akan berubah dan bergeser ke arah mana itu yang belum diketahui," jelas Presiden.

Menurut Presiden Jokowi, saat ini semua negara sedang diuji kemampuannya untuk menghadapi kondisi geopolitik global yang sedang tidak jelas dan tidak bisa diperkirakan.(HAP)

presiden joko widodo jokowi abu nawas krisis