CARITAU MAKASSAR – Bidang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) kabarnya akan segera menetapkan nama-nama tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah (RS Fatimah) Makassar tahun 2016.  

"RSKD Fatimah menunggu audit dari BPK, kalau keluar baru penetapan tersangka, itu sudah sidik," ungkap Kasubdit III Tipikor Polda Sulsel Kompol Fadli.

Baca Juga: Usai Periksa Mantan Wagub Sebagai Saksi, Polda Sulsel Segera Tetapkan Tersangka Dugaan Korupsi RS Fatimah

Sementara itu, Direktur Lembaga Anti Korupsi Sulsel, Muhammad Ansar mendukung upaya Polda Sulsel dalam mengusut kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Alkes RS Fatimah. 

"Kami tentunya mendukung upaya Polda Sulsel dalam memberantas tindak pidana korupsi, akan tetapi Polda Sulsel juga harus komitmen dalam penuntasan kasus korupsi, salah satunya Alkes RS Fatimah ini yang menelan anggaran 20 Milyar," tegasnya.  

Ia berharap nantinya, penyidik Bidang Tindak Pidana Korupsi Ditkrimsus Polda Sulsel untuk tidak ragu menyeret pihak-pihak yang terlibat dalam mark up anggaran pengadaan alat kesehatan RS Fatimah.  

"Kami berharap penyidik Polda untuk tidak ragu menetapkan tersangka dan menyeret semua yang terlibat dalam kasus ini, dan kami mengajak seluruh aktivis Anti Korupsi Sulsel untuk mengawal kasus ini," pungkasnya.  

Sebelumnya, Mantan Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu'mang diperiksa penyidik Ditkrimsus Polda Sulsel, Bidang Tindak Pidana Korupsi.   

Kompol Fadli membenarkan terkait pemeriksaan Mantan Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu'mang itu. 

Selain itu, beberapa mantan pejabat Provinsi Sulsel sudah di ambil keterangannya. Mulai dari Direktur hingga PPK dan PPTK.

"Mantan Wakil Gubernur itu kita periksa sebagai saksi untuk Sementara, terkait kasus Pengadaan alat kesehatan (Alkes) RS Fatimah tahun 2016," ucapnya beberapa waktu lalu.

Selain Agus, beberapa pejabat di tubuh Pemerintah Provinsi Sulsel, kata Fadli, juga diperiksa, hal itu guna menyelidiki terkait dugaan tindak pidana Korupsi pada mark up anggaran pengadaan alat kesehatan RS Fatimah.  

"Termasuk direktur rumah sakit kemudian mantan pejabat pemprov," tuturnya.   (KEK)