CARITAU JAKARTA - Partai NasDem menanggapi kabar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendukung pencalonan Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) di Pilpres 2024 mendatang. NasDem mengaku menyambut baik jika wacana tersebut terealisasi.

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan, bahwa pada prinsipnya rencana koalisi antara NasDem, PKS, dan Demokrat tersebut membuka ruang bagi partai lain yang ingin bergabung.

Baca Juga: Jadi Oposisi 10 Tahun, Kemana Arah Politik PKS Pasca Pemilu 2024?

"Prinsipnya kan Koalisi Perubahan ini bukan koalisi yang eksklusif tapi yang inklusif semakin banyak partai yang bergabung lebih bagus," kata Willy, Senin (2/1/2023).

Menurutnya, apabila PKB bergabung maka jumlah kursi dari keempat partai tersebut makin bertambah.

"NasDem 59, PKB 58, Demokrat 54, PKS 50. Partai 50-an, partai gocap, koalisi gocap. Tentu akan membuat gelombang gerakan perubahan ini akan semakin besar resonansinya akan semakin lebih kuat," ujar Willy.

Willy mengatakan pihaknya menganggap PKB sebagai saudara lama lantaran dalam dua kali Pilpres menjadi kawan koalisi.

"NasDem dan PKB itu saudara tua. Artinya dalam dua Pilpres menjadi kawan koalisi, tidak asing dan komunikasi dengan PKB terjalin dengan bagus," tuturnya.

NasDem saat ini diketahui sedang menjajaki kerja sama dengan nama Koalisi Perubahan bersama Partai Keadilan Sejahtera atau PKS dan Demokrat. NasDem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sendiri sebagai bakal calon presiden (Bacapres).

Sementara, Demokrat dan PKS telah memberikan sinyal menyetujuinya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid membuka kemungkinan koalisi antara PKB dengan partai besutan Surya Paloh tersebut.

"Terbuka kemungkinan. Kalau PKB sama NasDem sekarang itu kan teman koalisi di pemerintahan. Kalau koalisi di dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, NasDem dengan PKB itu sudah lebih lama berkoalisi dibandingkan dengan Gerindra," kata Jazilul beberapa waktu lalu. (DID)

Baca Juga: Prabowo Optimis Indonesia Mampu Kembali Capai Swasembada Pangan