CARITAU BALIKPAPAN – Merebaknya penyakit mulut dan kuku membuat Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (PPP) Balikpapan memperketat pengawasan. Hingga akhir pekan ini, petugas Dinas PPP Balikpapan sudah memeriksa lebih dari 500 ekor sapi yang ada di Kota Minyak saat ini.
“Kalau ada tanda-tanda hewan ternak itu terkena penyakit mulut dan kuku (PMK), langsung kami kasih vitamin dan suntikan antibodi,” kata Kepala Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan Heria Prisni, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Protes Pembakaran Al-Qur'an di Eropa, Ribuan Warga Yaman Gelar Unjuk Rasa
Heria juga menegaskan, sejauh ini tidak ada hewan ternak di Balikpapan yang secara nyata terlihat tertular penyakit tersebut. Selain dari penampakan visual, suhu tubuh sapi juga diperiksa. Bila suhunya ada yang mencapai 41 derajat Celsius alias sedang demam, maka sampel air liur dan darahnya diambil untuk diteliti lebih lanjut. Sampel darah dan air liur itu dikirim ke Surabaya karena Balikpapan tidak punya fasilitas pemeriksaan darah ternak.
Saat ini di Balikpapan sekurangnya ada 1.100 ekor sapi. Sebagian besar dipelihara oleh para peternak penggemuk, yang untuk selanjutnya dilepas ke Rumah Potong Hewan (RPH), atau disiapkan untuk Hari Raya Idul Adha.
Heria menambahkan, sapi yang tertular penyakit mulut dan kuku bisa fatal. Karena mulutnya sakit, sapi akan susah makan.
“Karena susah makan, daya tahan tubuhnya menurun. Sapinya bisa tiba-tiba ambruk dan mati,” kata Heria.
Pada hewan yang terkena penyakit ini, kuku kakinya juga mengalami luka, infeksi, dan membusuk. Ini juga membuat daya tahan sapi menurun dan dapat berujung pada kematian.
Koordinasi dengan Dinkes
Sementara itu, Pemkot terus berkoordinasi dengan para pihak terkait untuk mengatasi penyakit mulut dan kuku tersebut. Selain Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan, Wali Kota Rahmad Mas’ud juga melibatkan Dinas Kesehatan.
“Informasi kepada saya, penyakit mulut dan kuku ini tidak menular kepada manusia, tapi kita tetap waspada,” kata Wali Kota Rahmad dalam kesempatan terpisah.
Apalagi tak lama berselang sudah menjelang Hari Raya Kurban atau Hari Raya Idul Adha. Juga diketahui, bila hewan penderita penyakit mulut dan kuku masih sempat dipotong, maka selain dari lidah dan bagian-bagian mulut, jeroan atau isi perut, dan kaki, masih bisa dengan aman dikonsumsi manusia. (GIBS)
Baca Juga: Sholat Idul Adha 2023 di Depan Gereja Koinonia Jatinegara
perketat pengawasan pmk 500 sapi diperiksa di balikpapan penyakit mulut dan kuku sapi idul adha
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024