CARITAU JAKARTA – Rencana mundurnya calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) mencuat lagi dua pekan menjelang hari H pencoblosan Pemilu 2024 yang akan digelar pada 14 Februari mendatang.
Menyikapi hal itu, Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas menilai keputusan Mahfud mundur sebagai Menko Polhukam patut diacungi jempol karena bentuk manifestasi menghindari persepsi publik dari pemanfaatan fasilitas negara untuk maju dalam Pilpres 2024.
Baca Juga: Dua Caleg PAN dari Dapil Kalsel 2 Dapat Dipastikan Melaju ke Senayan
Fernando juga menganggap keputusan Mahfud mempertegas komitmennya untuk menciptakan pemilu yang jujur, adil dan demokratis.
"Mundurnya Mahfud MD semakin mempertegas mengenai komitmen nya untuk menciptakan pemilu yang jujur, adil dan tanpa adanya intervensi," kata Fernando kepada caritau.com, Kamis (1/2/2024).
Namun, menurut dia, mundurnya Mahfud tidak akan mempengaruhi kredibilitas Pemerintahan Presiden Joko Widodo yang saat ini tengah diguncang isu perpecahan.
Fernando menambahkan, sebalik nya, keputusan Mahfud mundur dari jabatanya sebagai Menko Polhukam adalah bentuk sikap ksatria dalam rangka menjawab seluruh persepsi publik mengenai adanya dugaan intervensi istana.
"Sehingga tidak bisa dimaknai bahwa mundurnya Mahfud sebagai pertanda menurunnya kredibilitas pemerintahan Joko Widodo," tutup Fernando. (GIB/DIM)
Baca Juga: Presiden Cuti Kampanye, Pengamat: Negara Bakal Terabaikan
KRI Kakap-811 Evakuasi 488 Warga Terdampak Erupsi...
Prancis Kecam Israel Serang Konvoi Bantuan Yordani...
Korps Baret Merah Tasyakuran HUT ke-72 di Kodam Br...
Evakuasi warga Terdampak Banjir di Lebak
Turki Gabung Afsel Gugat Genosida Israel ke Mahkam...