CARITAU MAKASSAR - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyesalkan aksi perusakan Masjid Presisi Pos Lantas di Jalan AP Pettarani, Kota Makassar oleh Orang Tak Dikenal (OTK) pada Jumat (14/3/2023) dinihari.

Ketua MUI Sulsel Prof Nadjamuddin Abd Safa menyesalkan perusakan tersebut. Namun, dia tetap meminta kepada seluruh ummat Islam untuk tetap tenang.

Nadjamuddin juga meminta, agar tidak terprovokasi terkait kejadian tersebut yang bertepatan dengan bulan Ramadan itu.

“Siapapun dan agama apapun tidak ada yang membenarkan terkait dengan penyerangan dan pengrusakan rumah ibadah, kepada seluruh masyarakat Makassar untuk tidak terpancing dan terprovokasi terkait pengrusakan mesjid Presisi," ujar Nadjamuddin kepada awak media, Sabtu (15/4/2022).

Kata Nadjamuddin, untuk kasus perusakan Mesjid Presisi dia percayakan kepada pihak kepolisian untuk menangani siapa otak pelaku pengrusakan.

“Mari kita serahkan ke pihak kepolisian untuk untuk menangani kasus pengrusakan mesjid,” ungkapnya.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni memastikan, penyerangan dan pembakaran pos lalu lintas dipastikan sudah aman terkendali. Di mana, penyerangan tersebut tidak ada hubungannya dengan persoalan terjadi kesalapahaman anggota TNI dan polisi.

"Jadi, yang pertama yang harus kita sikapi bahwa masalah antara TNI-Polri tidak ada masalah terhadap persoalan yang hari Rabu (anggota TNI terlibat cekcok dengan polisi) itu sudah tuntas, sudah selesai," kata Setyo di Mapolrestabes Makassar, Jum'at (14/4/2023) malam.

Di mana, masalah tersebut, kata dia, sudah ditangani dengan baik dan tidak ada lagi permasalahan.

"Saya selaku Kapolda Sulawesi Selatan bersama Pangdam ini sudah sepakat untuk tidak melanjutkan kalau misalnya ada yang terjadi, kita perlu adanya colling down," katanya.

"Mudah-mudahan ini bisa menjawab supaya menciptakan situasi di Kota Makassar ini semakin kondusif," tandasnya. (KEK)