CARITAU JAKARTA - Ada yang menarik dalam profil fisik Trofi Piala Dunia. Jika diperhatikan secara seksama, peta Indonesia berada dibagian depan, tepat di atas kepala Dewi Nike, dewi kemenangan dalam mitologi Yunani.
Ternyata bukan tanpa alasan, Silvio Cazzaniga, sang pencipta trofi Piala Dunia, menempatkan Indonesia dibagian terhormat. Silvio mengaku sangat terinspirasi dengan indonesia, dan sangat meyakini indonesia akan menjadi pemenang piala dunia.
Baca Juga: PSSI Teken Kerja Sama dengan Mandiri Inhealt Terkait Asuransi Pemain Timnas Indonesia
Dalam trofi Piala Dunia, peta indonesia yang paling jelas, detail dan paling utuh. Menariknya, peta Indonesia lebih istimewa dibandingkan dengan negara lain, yang selama ini menjadi peserta Piala Dunia seperti Spanyol, Inggris, bahkan Brazil.
Sekedar diketahui, Piala Dunia, awalnya bernama Coupe Jules Rimet, di ambil dari nama seorang presiden ke 3 FIFA yang berkebangsaan Prancis. Dia adalah presiden terlama dalam sejarah FIFA, dengan masa bakti sejak tahun 1921-1954.
Trophy Jules Rimet berbentuk patung Dewi Nike atau dewi kemenangan dalam mitos yunani, dan di ukir oleh pemahat abel lefleur, yang terbuat dari perak sterling berlapiskan emas dan lapisan lazuli.
Trofi ini pertama kali di raih oleh Uruguay pada piala dunia pertama tahun 1930, dan brazil adalah negara terakhir sebagai pemilik abadinya, ketika menjadi juara dunia pada tahun 1970.
Baca juga: Tragedi Mineirazo: Kala Raja Piala Dunia Brazil Remuk Redam di Tangan Jerman
Saat Piala Dunia di gelar di Inggris pada tahun 1966, trofi ini sempat di curi dalam sebuah pameran di westmintser central hall, sebelum final piala dunia berlangsung. Selama 7 hari pencarian, barulah trophy ini bisa di temukan oleh seekor anjing pelacak yang bernama pickles di pinggiran kota Norwood, London Selatan, dalam keadaan terbungkus koran.
Kemudian FIFA mengantisipasi akan adanya pencurian lagi, lalu membuat sebuah replika trofi ini saat piala dunia 1970. Dan Brazil keluar menjadi juaranya. Akhirnya trofi ini resmi abadi milik Brazil, setelah menjadi juara dunia sebanyak 3 kali yakni pada tahun 1950,1958 dan 1970.
Tetapi, trofi ini kembali di curi pada tahun 1983 di kota Rio de Jeneiro, dan tidak pernah di tahu pelaku pencurian, begitu juga tidak pernah di temukan keberadaanya lagi hingga sekarang.
Sungguh di sayangkan, trofi yang seharusnya menjadi bukti dan saksi sejarah piala dunia sejak pertama kali di gelar, dengan mudahnya raib dan tidak pernah kembali. Dan masih menjadi misteri yang tidak pernah berhenti di bicarakan rakyat Brazil dan seluruh dunia.
FIFA kemudian membuat sebuah trofi baru sebagai pengganti Trophy Jules Rimet, trofi yang memiliki simbol 2 manusia yang memikul bumi, dan terbuat dari emas 18 karat yang berlapis 2 malachitte. trofi ini di buat oleh pemahat italia Silvio Gazzaniga.
Trophy ini pertama kali di perebutkan saat piala dunia 1974 di Jerman Barat, dan tuan rumah Jerman barat sebagai pemilik pertamanya.
Baca juga: Jadi Salah Satu Tim Tersukses Di Piala Dunia, Ekspektasi untuk Jerman Sangat Tinggi
Diketahui melalui laman resmi Twitter, Kementrian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (KEMENPORA RI) mengingatkan bahwa peta Indonesia ditempatkan di tempat terhormat dalam trofi Piala Dunia.
Tempat terhormat itu adalah bagian depan, sangat jelas terlihat peta Indonesia benar-benar ada di depan, peta Indonesia ada di atas kepala dewi yunani yang bernama Nike dan Nike sendiri adalah dewi kemenangan.
Indonesia sendiri berpeluang untuk ke Piala Dunia setelah FIFA mengeluarkan wacana untuk menambah negara partisipan di Piala Dunia 2026 menjadi 48 negara. (DID)
Baca Juga: PSSI: Thom Haye dan Oratmangoen Siap Bela Indonesia Lawan Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia
trofi piala dunia silvio cazzaniga peta indonesia trophy jules rimet pssi piala dunia 2022
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...