CARITAU EMPAT LAWANG - Miris, seorang siswi kelas X di SMA Negeri Desa Talang Benteng, Kecamatan Muara Pinang, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami lumpuh akibat dari perundungan dan penganiayaan yang dilakukan oleh siswi lainnya.
Aksi perundungan dan penganiayaan tersebut terekam dalam sebuah video berdurasi 53 detik yang viral di platform media sosial yang memperlihatkan korban sedang dianiaya dua orang siswi lainnya dan beberapa yang menonton.
Baca Juga: Polisi Kejar Pelaku Penganiayaan Pemuda Berkebutuhan Khusus di Makassar
Dalam keterangannya, paman korban, Heriyadi, mengatakan, dengan penganiayaan tersebut keponakannya mengalami luka yang cukup parah hingga tidak dapat beranjak dari tempat tidur. Selain itu sesekali korban mengalami muntah-muntah.
"Akibatnya korban menderita lumpuh karena perundungan tersebut. Korban dianiaya mulai dari diinjak, dijambak, diseret, digigit, hingga ditendang di bagian rusuknya oleh beberapa siswi," kata dia kepada media, Senin (23/1/2023).
Ia pun menuturkan telah melaporkan peristiwa penganiayaan keponakannya ke Polres Empat Lawang. Bahkan ia berharap pelaku dapat ditangkap dan dihukum.
"Kami keluarga korban sudah melaporkan ke polisi dan berharap para pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya," kata dia, menambahkan.
Tak hanya itu, ia menginginkan sekolah segera turun tangan mengatasi aksi perundungan ini. Apalagi pelakunya merupakan siswi dan masih kelas X.
“Kami minta keadilan dengan pihak kepolisan, agar kasus peristiwa ini dapat diproses,” tegasnya.
Kasi Humas Polres Empat Lawang, AKP Hidayat, membenarkan adanya laporan penganiayaan tersebut.
"Benar sudah ada laporannya masuk. Jadi saat ini sedang kami selidiki," ucapnya singkat.
Bermula dari Saling Ejek
Kapolres Empat Lawang, AKBP Helda Prayitno, melalui Kasi Humas, AKP Hidayat, mengatakan kasus dugaan perundungan atau penganiayaan yang melibatkan siswi SMA tersebut terjadi pada Minggu, 15 Januari 2022.
Hal tersebut bermula dari perselisihan antara BU dengan seorang siswi SMP berinisial FI (15 tahun). Ia menyebutkan, keduanya diduga terlibat saling ejek dan tantang di media sosial.
Mereka kemudian bertemu di belakang SMP di Kecamatan Muara Pinang. Saat itu, FI ternyata mengajak serta PN yang merupakan kakak kelas BU di sekolahnya.
"Lalu terjadilah aksi penganiayaan atau pengeroyokan terhadap BU oleh FI dan PN seperti dalam video yang beredar," kata Hidayat kepada wartawan Senin (23/1/2023).
Setelah peristiwa tersebut, FI ini bertemu dengan LN yang merupakan bibi dari BU pada Selasa (17/1/2023). Saat itu FI diduga ditampar oleh FN karena tidak terima keponakannya sudah dianiaya.
"FI bersama orang tuanya lalu melaporkan LN ke Polsek Muara Pinang pada Rabu (18/1) atas dugaan penganiayaan terhadap anak di bawah umur," kata Hidayat melanjutkan.
Kemudian, di hari yang sama video pengeroyokan yang dilakukan FI dan PN tersebar dan viral hingga akhirnya diketahui oleh keluarga BU. Hidayat menjelaskan, untuk proses laporan yang masuk ke Polres saat ini sudah diterima dan ada beberapa saksi yang sudah dimintai keterangannya.
"Untuk korban BU sendiri memang belum bisa dimintai keterangannya karena kendala kesehatan. Tapi kami tidak bisa menyimpulkan apakah korban ini lumpuh seperti berita yang beredar atau bagaimana. Sebab hasil visum belum keluar," katanya. (IRN)
viral perundungan penganiayaan pengeroyokan siswi sma lumpuh korban perundungan sumatera selatan
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...