CARITAU BERLIN – Kelangkaan minyak goreng ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia. Hal yang sama juga terjadi di negara Jerman. Pemandangan kosongnya rak-rak minyak goreng di supermarket juga dialami oleh masyarakat di sana.
Bahkan, dilansir dari media setempat, iamexpat.de, toko-toko maupun supermarket di Jerman meminta masyarakat untuk membeli bahan makanan pokok seperti minyak goreng dan terigu secukupnya.
Baca Juga: Sembilan Perusahaan Jerman Jajaki Kerja Sama Nusantara Power Kelola Pembangkit Energi Hijau
Kondisi ini terjadi sebagai respon masyarakat terhadap berita kelangkaan bahan makanan di Eropa yang menyebar di koran dan media sosial akibat dampak perang Rusia dan Ukraina. Akibatnya, warga Jerman pun panik, mereka memborong bahan makanan pokok untuk stok selama beberapa waktu.
Kondisi ini persis sama ketika pandemi Covid-19 pertama kali terjadi di negara yang kini dipimpin oleh Kanselir Olaf Scholz itu, di mana pada Maret 2020 penduduk Jerman juga melakukan panic buying sehingga barang-barang seperti tisu, hand sanitizer dan pasta ludes diborong.
Fenomena kelangkaan minyak goreng dan beberapa kebutuhan pokok lainnya dikonfirmasi oleh para pedagang retail di sana.
“Di toko kami, ada peningkatan pembelian untuk barang-barang pokok terutama minyak goreng seperti minyak bunga matahari, minyak biji rami (rapeseed) dan minyak zaitun,” kata seorang staf humas dari Aldi Sued, sebuah jaringan supermarket terbesar di Jerman, Selasa (15/3/2022).
Minyak Goreng Dibatasi
Mengatasi aksi borong masyarakat, supermarket, Jerman memutuskan untuk membatasi pembelian minyak goreng. Jaringan supermarket besar di Jerman seperti Aldi dan Real juga tidak menambah stok minyak goreng mereka di gudang. Kebijakan ini juga dilakukan ketika terjadi ‘panic buying’ di awal pandemi COVID-19 lalu.
Asosiasi Perdagangan Makanan Jerman (BVLH) juga mengimbau masyarakat agar tidak panik merespon situasi ini.
“Seperti halnya dulu di awal pandemi, kita harus menunjukkan solidaritas kepada sesama dengan membeli barang dalam jumlah yang normal,” kata perwakilan BVLH, Christian Bottcher kepada RND.
Konflik antara Rusia dan Ukraina berdampak langsung pada harga barang kebutuhan pokok di Eropa, termasuk Jerman. Harga minyak goreng naik tinggi, termurah berharga 2 euro (Rp 31.700) per botol. Padahal beberapa bulan lalu, harganya masih kurang dari 1 Euro.
Situasi ini bisa semakin buruk dalam beberapa pekan mendatang, mengingat Ukraina dan Rusia adalah salah satu produsen minyak goreng terbesar di dunia. Khusus untuk minyak bunga matahari, Ukraina dan Rusia bahkan menyuplai 80% kebutuhan dunia, di mana suplai dipastikan terhenti sebagai imbas dari konflik kedua negara. (DIM)
Baca Juga: Jelang Piala Eropa 2024, Timnas Jerman Ditahan Imbang Ukraina
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...