CARITAU JAKARTA – Gelaran Piala Afrika 2021 telah memasuki babak perempat final. Delapan tim terbaik akan beradu kemampuan dan strategi untuk merebut tiket ke semifinal hingga partai puncak. Talenta-talenta pemain bintang Afrika yang berlaga di klub-klub raksasa Eropa akan jadi suguhan spesial di babak delapan besar ini.
Mesir, Equatorial Guinea, Burkina Faso, Tunisia, Gambia, Kamerun, Senegal dan Maroko adalah tim yang akan berlaga di babak perempat final.
Baca Juga: Ronaldo Cetak Satu Gol, Al Nassr Melaju ke Perempat Final Liga Champions Asia
Salah satu skenario impian di final Piala Afrika 2021 adalah duel antara Mohamed Salah (Mesir) melawan Sadio Mane (Senegal). Kedua bintang kebetulan adalah rekan seklub di Liverpool. Mereka berhasil melewati laga berat di babak 16 besar.
Mesir lolos usai menang adu penalti melawan salah satu kandidat juara, Pantai Gading dengan skor 5-4 (0-0). Salah sukses menjadi algojo pertama untuk Mesir. Sementara Mane, harus berdarah-darah karena cedera kepala saat berhadapan dengan Tanjung Verde.
Hebatnya, Mane menolak untuk diganti dan terus bermain hingga akhirnya dia sendiri yang memecah kebuntuan di menit ke-63 lewat sebuah gol cantik. Berkat Mane, Senegal akhirnya lolos ke babak perempat final dan tetap menjaga asa terciptanya final impian melawan Mesir.
Jalan Terjal Menuju Final
Untuk mewujudkan final impian antara Mesir kontra Senegal, masih ada jalan terjal yang harus ditempuh kedua tim. Tugas Mohamed Salah dkk mungkin lebih berat. Mereka harus melewati hadangan Maroko di delapan besar. Jika lolos masih ada tuan rumah Kamerun yang punya peluang lebih besar untuk mengatasi Gambia, tim kuda hitam di Piala Afrika.
Sementara Senegal, menghadapi lawan yang relatif lebih ‘mudah’ yaitu Guinea Khatulistiwa di perempat final, dan pemenang antara Burkina Faso lawan Tunisia di semifinal.
Mari kita menilik laga antara Mesir dan Maroko yang akan digelar pada Minggu (30/1/2022) di Ahmadou Ahidjo Stadium pukul 23:00 WIB.
Kedua tim diperkuat beberapa pemain top yang berlaga di liga-liga Eropa. Dari Mesir, ada nama-nama seperti Trezeguet (Aston Villa), Mohamed Elneny (Arsenal), dan Mohamed Salah (Liverpool).
Sementara Maroko tak kalah mentereng dengan kapten Roman Saiss (Wolverhampton) dan bek kanan Achraf Hakimi (PSG). Ada pula trio Sevilla, yakni kiper Yassine Bounou, Youssef En-Nesyri, dan Munir El Haddadi.
Berdasarkan statistik lima pertemuan terakhir, Maroko unggul tipis dengan dua kali menang, dua kali imbang, dan sekali kalah atas Mesir.
Salah dan Hakimi akan jadi sorotan di laga ini. Keduanya disebut bisa jadi penentu kemenangan bagi timnya. Salah meskipun masih mandul di Piala Afrika 2021, masih patut diwaspadai kecepatan dan akurasi tembakan jarak jauhnya.
Apalagi tekadnya untuk membawa Mesir juara di Piala Afrika sangat tinggi. Mo Salah pernah merasakan kekecewaan terbesar dalam kariernya kala gagal mengantarkan Mesir menjadi juara di Piala Afrika 2017. Kini pemain berusia 29 tahun itu tidak mau gagal dan fokus mendapatkan hasil terbaik di tahun ini.
"Tentu saja saya ingin memenangkan sesuatu dengan tim nasional. Ini negara saya, yang paling saya cintai," ungkap Mo Salah dilansir dari Daily Mail, Jumat (28/1/2022).
“Tapi, tidak apa-apa (gagal di 2017), sekarang kita fokus di sini. Kami harus berjuang untuk itu, kami harus memberikan segalanya untuk memenangkannya dan saya yakin para pemain memiliki perasaan yang sama,” sambungnya.
“Jadi, mudah-mudahan kami hanya perlu fokus pada pertandingan besok dan kami pergi dari sana,” ujarnya.
Sementara Hakimi, meski bermain di lini belakang, justru lebih tajam dari Salah. Bek kanan Maroko itu punya koleksi dua gol dan masuk di peringkat kelima daftar pencetak gol terbanyak kompetisi antar negara-negara Afrika tersebut.
Bek milik Paris Saint Germain, tampil gemilang untuk Maroko, termasuk lewat satu gol tendangan bebasnya yang menawan saat menaklukkan Malawi di babak 16 besar. Gol pertamanya ke gawang Gabon juga dicetak lewat eksekusi bola mati.
Hakimi menjadi pemain pertama di ajang Piala Afrika yang bisa mencetak dua gol melalui tendangan bebas sejak tahun 2008.
Kepiawaiannya mengambil tendangan bebas membuatnya disebut layak menggeser Messi, Neymar, atau Mbappe sebagai eksekutor tendangan bebas di PSG.
"Di Paris, kami memiliki banyak pemain yang bisa melakukan tendangan bebas," ujar Hakimi kepada ESPN.
"Ada Messi, Neymar, Mbappe, saya mencoba, tetapi itu sulit. Saya akan berbicara dengan mereka ketika saya kembali ke Paris. Saat ini saya fokus pada tim nasional, tetapi setelah itu, kita akan melihat apa yang terjadi di Paris," imbuh Hakimi.
Sementara itu, lawan yang akan dihadapi Senegal di babak perempat final adalah Guinea Khatulistiwa. Kick-off akan dimulai pada Senin (31/1/2022) pukul 02.00 WIB di Japoma Stadium.
Materi pemain Senegal adalah salah satu yang terbaik di Piala Afrika 2021. Mereka memiliki Edouard Mendy (Chelsea), Kalidou Koulibaly (Napoli), Abdou Diallo (PSG), Fode Ballo-Toure (AC Milan), Idrissa Gueye (PSG), hingga Sadio Mane (Liverpool). Di atas kertas, dengan skuad yang lebih berkualitas, Senegal jelas diunggulkan menang.
Satu-satunya kelemahan Senegal adalah kondisi Mane yang mengalami gegar otak saat membawa mereka menang atas Tanjung Verde. Jika diistirahatkan, maka kekuatan Senegal di lini depan pasti berkurang.
Kuda Hitam Bernama Gambia
Mari sejenak lupakan final impian Mesir kontra Senegal. Ada satu tim yang berpotensi merusak skenario tersebut jika melihat penampilan menawan mereka di Piala Afrika 2021. Tim itu adalah Gambia.
Gambia menjadi kejutan besar di gelaran Piala Afrika 2021. Sengatannya mengantar The Scorpions bisa maju sampai perempatfinal.
Status sebagai tim debutan di Piala Afrika 2021 tak membuat mereka gerogi menghadapi lawan-lawannya.
Gambia lolos dari penyisihan grup sebagai runner-up Grup F. Di Grup F, mereka menang 1-0 atas Mauritania, imbang 1-1 dengan Mali, kemudian menang 1-0 atas Tunisia. Setelah itu, Gambia menang 1-0 atas Guinea di babak 16 besar.
Musa Barrow (Bologna) dan Ablie Jallow (Metz) masing-masing sudah mencetak dua gol untuk Gambia di turnamen ini. Keduanya layak diwaspadai Kamerun jika tak ingin menangis di hadapan pendukungnya sendiri.
Selain Barrow dan Jallow, Gambia juga masih punya bintang baru dalam diri James Gomez. Mantan striker Gambia Chernio Samba menyebut Gomez sebagai pemain yang paling menonjol di tim mereka.
“Dia adalah pahlawan tanpa tanda jasa pada saat ini – mungkin orang yang mengerti sepak bola akan tahu apa yang saya bicarakan,” kata Samba kepada goal.
“Bagi saya, orang yang paling menonjol adalah bek tengah kami dan namanya James Gomez. Saya pikir tanpa dia, kami akan kesulitan. Semua orang terus maju dengan bakat menyerang, orang-orang yang telah mencetak gol dan sebagainya, tetapi ini adalah orang yang menghentikan gol,” imbuhnya.
“Tidak ada rasa tidak hormat kepada pemain lain, James adalah pemain nomor satu saya untuk Gambia dan dia sangat mengesankan,” tuntas Samba. (DIM)
Baca Juga: Hasil Piala Afrika 2023: Senegal dan Guinea Melaju ke Babak 16 Besar
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...