CARITAU JAKARTA - Ibadah puasa tahun 2024 akan berakhir beberapa hari lagi. Jelang berakhirnya ibadah puasa, masyarakat akan berbondong-bondong mudik ke kampung halamannya.
Tradisi mudik bagi masyarakat muslim sudah menjadi budaya di Indonesia selama bertahun-tahun. Mereka pulang ke kampung halamannya untuk merayakan Hari Raya Idulfitri sekaligus merajut silaturahmi dengan sanak saudara.
Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pemudik selama perjalanan dari segi kesehatan. Pemudik harus meminum obat-obatan pribadi secara tepat waktu, kemudian mengonsumsi vitamin untuk menjaga imunitas seperti vitamin C dan vitamin D3, penderita asma / PPOK / sesak nafas juga diharapkan membawa obat uap / inhaler untuk antisipasi serangan kambuh
“Pada penderita hipertensi atau diabetes bisa membawa alat pengukur tensi digital, alat pengukur gula darah dan kolesterol yang dijaga valid alatnya (sudah dilakukan kaliberasi berkala),” kata Ngabila dari keterangannya dikutip Sabtu (6/4/2024).
Ngabila mengatakan, jika hendak melakukan aktivitas fisik, hendaknya jangan lupa membawa sepatu olahraga. Kemudian pemudik juga harus menyesuaikan pakain yang dikenakan dengan kondisi pancaroba.
“Untuk mencegah dehidrasi pada kondisi panas siapkan payung, topi, kacamata hitam, baju tipis dan berwarna terang, air putih yang cukup, dan untuk cuaca dingin siapkan jaket, selimut dan lain-lain,” ucapnya.
“Bekal cemilan di perjalanan seperti potongan buah / kacang-kacangan. Sahur dan berbuka tepat waktu dengan menu makanan yang sehat dan seimbang,” lanjutnya.
Menurut dia, bagi kelompok rentan seperti pralansia yang memiliki komorbid cukup serius, hendaknya melakukan check up terlebih dahulu. Apalagi jika menemukan ancaman bakal mengalami kemacetan lalu lintas selama berjam-jam di perjalanan ke kampung halaman.
“(Check up) hanya disarankan untuk kelompok rentan seperti pralansia di atas 40 tahun yang memiliki komorbid cukup serius tidak hanya hipertensi dan DM (diabetes melitus) tapi juga penyakit jantung, stroke, gagal ginjal kronis, ibu hamil < 14 minggu / > 28 minggu,” ucapnya.
Kata dia, tidak ada aturan tertulis mengenai durasi waktu beristirahat bagi pemudik selama di perjalanan. Tapi untuk mencegah infeksi saluran kencing mereka dilarang menahan kencing.
“Jika badan dirasa pegal / kelelahan dan butuh meregangkan badan boleh beristirahat per 3-4 jam di rest area. Jadikan mudik aktivitas yang menyenangkan, jangan stress dengan kondisi kemacetan yang ada, karena stress bisa memicu kenaikan berat badan dan penurunan imunitas sehingga mudah terkena sakit (baik penyakit menular dan tidak menular),” pungkasnya. (DID)
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...