CARITAU QATAR - Timnas Maroko berhasil menginjakkan kakinya di partai semifinal Piala Dunia 2022 Qatar. Di laga selanjutnya, Singa Atlas, julukan Maroko bakal berjumpa dengan Prancis di Stadion Al Bayt, Kamis (15/12/2022) mulai pukul 02.00 WIB.
Pertandingan tersebut menjadi emosional tersendiri bagi Pelatih Maroko, Walid Regagrui. Pasalnya, dia bakal melawan tanah kelahirannya Prancis di laga amat menentukan itu.
Baca Juga: Head to Head Pemain Argentina dan Prancis Piala Dunia 2022
Dia mengatakan, pertandingan nantinya tidak bakal menghilangkan kecintaan dirinya terhadap negara Eropa Barat itu.
"Saya pelatih negara saya, itu melawan negara kedua saya," kata Walid Regagrui, menantikan semifinal bersejarah Maroko melawan Prancis pada Rabu, dikutip FIFA, Rabu (14/12/2022).
Sebagaimana diketahui, perjalanan luar biasa Maroko ke semifinal Piala Dunia FIFA telah melepaskan semburan emosi.
Walid Regragui menjadi aktor penting dalam membimbing tim Afrika Utara itu menorehkan prestasi ciamik dan sejumlah sejarah. Pelatih berusia 47 tahun itu juga mengenang saat-saat timnya menjungkalkan Ronaldo dan Portugal di partai perempat final.
"Saya pikir itu adalah pertama kalinya saya menangis untuk pertandingan sepak bola," katanya. "Itu tidak berlangsung lama, tetapi emosinya begitu kuat sehingga saya tidak bisa mengendalikan diri."
Jelang menghadapi Prancis, dia merasa baik dan siap dibandingkan pada pertandingan sebelumnya. Bagaimanapun, Prancis adalah "negara kedua" seperti yang dia katakan. Ia lahir di Corbeil-Essones di pinggiran selatan Paris dan karir bermainnya dimulai di Racing Paris dan sebagian besar dihabiskan di Prancis dengan mantra di Toulouse, Ajaccio, Dijon dan Grenoble, di mana ia bertemu dengan Olivier Giroud muda.
"Ini tantangan besar bagi kami. Kami menghadapi runner-up terakhir [Kroasia] dan tim ketiga [Belgia], jadi bisa dibilang semua tim terbaik di dunia. Sekarang ini mungkin tantangan terberat. Kami menghormati mereka, dan kami akan memberikan yang terbaik, seperti yang telah kami lakukan sejak awal kompetisi, untuk menciptakan kekecewaan karena jelas, jika kami mencapai prestasi ini, itu akan mengecewakan," ucap dia.
Dia melanjutkan, negara Prancis telah melekat dalam dirinya sebab banyak orang yang ia cintai, keluarga atau kerabat tinggal di sana. Namun, ia menegaskan dirinya akan bersungguh-sungguh mengalahkan Kylian Mbappe dan kawan-kawan, sebab dirinya membesut tanah leluhurnya bersama Singa Atlas.
"Namun, saya mencoba menghindari perdebatan ini dan hanya memikirkan sepak bola. Saya pelatih negara saya, itu melawan negara kedua saya, jadi untuk berbicara, dan tujuannya adalah untuk mengalahkan Prancis. Ini adalah pertandingan sepak bola, dan hanya itu, dan sama sekali tidak menghilangkan kecintaan saya pada Prancis," papar dirinya.
Dia juga menyanjung kiprah dari Oliver Giroud, yang pernah menjadi rekannya di Grenoble. Di mana, Regragui mengaku saling menjaga komunikasi bersama penyerang gaek AC Milan itu, kendati dirinya telah lama pensiun sebagai pemain
"Olivier adalah pemain tangguh. Itu rumit baginya sejak awal, bahkan di Grenoble, tapi dia tidak pernah menyerah. Saya sering mengikutinya dari jauh [dan] mungkin hanya sekali meneleponnya untuk memberi selamat kepadanya. Apa yang dia capai luar biasa dan dia pantas mendapatkannya."
"Untuk waktu yang singkat saya bersamanya, saya tahu dia anak yang hebat, dengan nilai-nilai. Ketika Anda memiliki nilai-nilai, serta hati yang baik seperti Olivier, dan ketika Anda seorang pekerja keras – saya sangat senang dengan apa yang telah dia capai," tutup dia. (RMA)
Baca Juga: Profil Emiliano Martinez
semifinal piala dunia 2022 maroko vs prancis walid regagrui piala dunia 2022 qatar
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024