CARITAU JAKARTA – Rocky Gerung mengkritik sikap Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang menyatakan siap 'pasang badan' untuk Presiden Joko Widodo. Diketahui, Moeldoko merespon ucapan Rocky Gerung yang baru-baru ini bikin heboh publik lantaran diduga menghina Presiden.
Menurut Rocky, ucapan 'pasan badan' dari pensiunan jenderal itu tak mencerminkan pejabat publik, melainkan sebagai relawan dan pendukung bahkan lebih mirip preman.
Baca Juga: Dinilai Prematur, Gugatan Advokat David Tobing Terhadap Rocky Gerung Berpotensi Ditolak
"Dia (Moeldoko) marah juga tuh, pasang badan. Pak Moeldoko relawan? Pak Moeldoko pejabat publik harusnya secara dingin menjelaskan diselesaikan secara hukum. Pasang badan itu seperti preman," kata Rocky Gerung dalam jumpa persnya di Menteng, Jakarta Pusat.
Rocky mengaku kaget dengan sikap tersebut. Sebab, kata dia, pemilihan kata-kata seperti 'bajingan tolol' itu bukan diarahkan kepada pribadi Jokowi, melainkan kepada Presiden dan jajarannya.
Dia menjelaskan, kata-kata yang dianggap banyak orang kasar, bahkan dinilai sebagai penghinaan, adalah kata yang paling tepat agar kritiknya dipahami.
"Di kampus saya pakai bahasa akademis, tetapi dalam kritik kebijakan saya harus memakai bahasa yang bisa dimengerti agar orang yang berkali-kali diterangkan tidak paham juga," sebutnya.
Dilanjutkan Rocky, jika Presiden tidak dapat dihujat maupun dikritik, di mana kedudukan publik Presiden disetarakan dengan tubuh privatnya Jokowi, maka sikap tersebut bukanlah bentuk demokrasi melainkan kembali dalam sistem kerajaan.
"Martabat itu melekat pada manusia, bukan pada jabatan, itu fundamental dalam organisasi pikiran yang sehat tentang demokrasi," pungkasnya.
Pengamat Politik Rocky Gerung minta maaf atas kondisi persilihan di publik baru-baru ini terkait ucapannya yang dinilai telah hina Presiden Joko Widodo.
Kendati demikian, dia tidak mengarahkan maaf tersebut ke Jokowi secara langsung, serta menegaskan bahwa pernyataan tersebut bukan ditujukan ke Relawan Jokowi maupun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
"Saya minta maaf karena peristiwa itu membuat perselisihan ini makin menjadi-jadi tuh, itu intinya tuh. Yang tentu ini berbahaya di dalam tahun-tahun politik," kata dia saat menggelar konferensi pers di Jalan Dr Kusumaatmadja, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).
Dia menjelaskan, sejak kasus ini mulai mencuat, dirinya mendapat beragam sikap seperti halnya penghalangan aktivitas hingga ancaman.
Rocky menerangkan bahwa dia siap dibawa ke jalur hukum, dan meminta kepada pihak yang mencoba menghalangi dirinya itu untuk berhenti.
"Saya nggak boleh masuk kampus, saya nggak boleh ketemu akademisi itu. Jadi dugaan saya bahwa soal ini ya soal biasa aja. Mau dibawa ke jalur hukum Ok. Tapi jangan halangi saya untuk berbicara dengan mahasiswa," tegas dia. (RMA)
Baca Juga: Sebut Rocky Gerung Sebagai 'Robot', Din Syamsuddin Tuding Moeldoko Berlebihan
rocky gerung rocky gerung hina presiden jokowi bajingan tolol moeldoko
Pemberangkatan Jamaah Calon Haji Palangka Raya
Pasca Banjir Bandang di Nagari Koto Tuo
Aksi Warga Tutup Jalan Wisata Senggigi
Masker untuk Warga Terdampak Abu Vulkanik Gunung I...
Gunung Ibu di Malut Kembali Erupsi Lontarkan Abu V...