CARITAU JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanggapi perihal dugaan adanya pungutan liar (pungli) di Rumah Tahanan (Rutan) KPK. Ditenggarai kasus itu telah menyeret puluhan pegawai internal dengan nilai fantastis yang ditaksir mencapai Rp4 miliar. 

Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri membenarkan soal kabar adanya dugaan pungli yang telah terjadi di rutan KPK tersebut. Dirinya menyebut, bahwa saat ini kasus dugaan pungli itu masih dilakukan penyelidikan oleh tim penyidik KPK. 

Baca Juga: Jelang Adu Gagasan Antikorupsi KPK, Hasto Bandingkan Sikap Ganjar dengan Prabowo

Kendati demikian, saat ditanyakan perihal proses penyelidikan tersebut, Ali enggan untuk menanggapinya. Ali hanya menegaskan, saat ini sedang fokus berupaya untuk melakukan penyelidikan Ikhwal siapa saja yang terlibat dalam kegiatan pungli di rutan KPK sekaligus menggali informasi terkait sejak kapan pelanggaran pidana itu dilakukan. 

"(Masih) proses penyelidikan," kata Ali dalam pesan singkat kepada Caritau.com pada Selasa (20/6/2023). 

Sebelumnya, Dewan Pengawas (Dewas) KPK telah mengungkap dugaan pungli yang terjadi di Rutan KPK. 

Adapun temuan soal pungli tersebut diduga bernilai cukup fantastis mencapai Rp 4 miliar dan kemungkinan masih terus bertambah nilainya. Selain itu, kasus dugaan pungli itu juga ditenggarai telah menyeret puluhan nama pegawai internal KPK. 

Anggota Dewas KPK Syamsudin Haris atau akrab disapa Harus, mengatakan, temuan soal dugaan pungli itu saat ini sudah diserahkan ke Deputi Penindakan KPK untuk dilanjutkan ke tahap penyelidikan. 

Meski begitu, baik Dewas ataupun Penindakan KPK belum membeberkan lebih jauh soal kasus ini. Namun diduga melibatkan puluhan pegawai.

"Diduga yang terlibat bahkan puluhan pegawai rutan KPK," kata Haris kepada wartawan, Selasa (20/6/2023).

Kendati demikian, Haris menambahkan, bahwa pihaknya belum dapat menjelaskan lebih lanjut terkait siapa saja orang yang diduga terlibat atas dugaan pungli didalam rutan KPK itu lantaran merupakan kewenangan penyidik. "Itu sudah tugas penyelidik," tandas Haris. (GIB/DID)

Baca Juga: Syahrul Yasin Limpo Hilang Kontak di Eropa, KPK: Tak Pengaruhi Penyidikan