CARITAU MATARAM – PT Pertamina Patra Niaga menyebut konsumsi bahan bakar pesawat (avtur) di Bandara Internasional Lombok (BIL), Nusa Tenggara Barat (NTB) berangsur pulih seiring geliat industri pariwisata di kawasan setempat.
“Rata-rata penyaluran avtur di BIL selama tahun ini sebanyak 47 kilo liter per hari (klph),” kata Supervisor Receiving, Storage and Distribution Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Internasional Lombok (BIL) Pertamina Patraniaga Kiagus Achmad Ario Ditokusumah kepada media di Lombok, Jumat (17/3/2023).
Baca Juga: Serambi MyPertamina dan Modular Dispenser BBM Jadi Primadona Layanan Mudik Lebaran 2024 di Jatim
Kiagus menjelaskan konsumsi avtur untuk bandara terbaru di Pulau Lombok tahun ini sudah menunjukkan pemulihan, jauh lebih baik dibanding realisasi 2021 maupun 2022 yang masih terkena dampak pandemi.
“Namun, memang tingkat konsumsi tahun ini masih jauh dibandingkan masa jaya,’’ ungkapnya.
Kiagus pun membeberkan di kawasan NTB mengalami dua masa kejatuhan. Pertama saat bencana gempa terjadi pada 2018. Belum sempat bangkit, pandemi kembali menekan industri wisata wilayah setempat.
“Sebelum dua insiden itu, kebutuhan avtur bisa mencapai 120 klph,” kata Kiagus.
Dalam beberapa tahun terakhir, rekor penyaluran terdekat hanya terjadi pada momen internasional seperti perhelatan Moto GP.
’’Kalau ada momen internasional seperti motoGP, penyaluran avtur kembali terdongkrak bisa mencapai 100 klph,’’ ujarnya.
Beberapa upaya sudah dilakukan pihak terkait misalnya penambahan rute guna mendorong pemulihan sector industri pariwisata, seperti penerbangan langsung dari Malaysia atau Singapura yang sudah kembali. Yang tertinggal hanya negara jarak menengah dan jauh seperti Australia. Sayangnya penambahan rute belum diimbangi dengan peningkatan jumlah frekuensi penerbangan.
Namun demikian Kiagus tetap optimis tahun ini konsumsi avtur akan meningkat seiring pulihnya industry wisata di kawasan yang memiliki destinasi prioritas superior Mandalika tersebut.
“Pada bulan Februari, penyaluran avtur di BIL mencapai 65 klph. Jika digabungkan dengan Bandara Bima, fasilitas udara lainnya di NTB, maka penyalurannya mencapai 68,5 KLPH. Kami optimistis dengan pemulihan yang ada, rata-rata penyaluran avtur bisa di atas 50 klph,” katanya.
Kiagus mengungkapkan rasa optimisme sesuai dengan tugas Pertamina Patra Niaga yang memastikan stok avtur bisa mencapai 14 hari.
“Karenanya Pertamina terus mengisi penyimpanan kami di pelabuhan khusus kecamatan Ampenan agar mencapai batas maksimal yakni 1.600 kl,” pungkas Kiagus. (HAP)
Baca Juga: Direksi Pertamina Patra Niaga Tinjau Kesiapan Terminal BBM dan LPG Surabaya
konsumsi avtur bandara internasional lombok pertamina patra niaga avtur
Normalisasi Sungai Aliran Lahar Dingin Gunung Mara...
BNPB: 335 Rumah Baru Untuk Korban Banjir Lahar Din...
Ayatollah Ali Khamenei Akan Pimpin Sholat Jenazah...
Pengungsi Rohingya Bangun Hunian Sementara di Peka...
Mauricio Pochettino Resmi Tinggalkan Chelsea