CARITAU JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh mengakui, sejak Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) terbentuk, ada banyak godaan terhadap ketiga partai pengusung Anies Baswedan.

Bahkan kata dia, Nasdem diganggu dengan ancaman terhadap kader-kadernya yang masih duduk di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Meski demikian, ditegaskan Paloh, koalisi pengusung Anies Baswedan masih solid. Baik Nasdem, PKS dan Partai Demokrat.

Baca Juga: Massa Prabowo-Gibran Berebut Telur Usai Kampanye Akbar

"Koalisi masih solid. Saya tidak melihat itu (adanya potensi gangguan dari pihak lain terhadap koalisi," kata Surya Paloh usai melantik pengurus DPW Partai Nasdem Sumbar di Padang, Sabtu (5/8/2023) kemarin malam.

Paloh juga membeberkan, gangguan yang dihadapi melalui tawaran imbalan besar bila PKS mau cabut dukungan ke Anies dan mau keluar dari Koalisi Perubahan. Lalu Partai Demokrat coba dipengaruhi dengan mengiming-imingi Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres Ganjar Pranowo.

Demokrat pun juga digoyang dengan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung yang diajukan kubu Moeldoko. "Saya tidak melihat ada gangguan lagi. Kita posiitf thinking saja," ujar Surya.

Dirinya berpesan kepada seluruh kader Nasdem agar terus bekerja keras seoptimal mungkin menawarkan politik gagasan kepada masyarakat. Ditegaskannya, setiap individu kader Nasdem sangat menentukan pencapaian suara Nasdem dan Anies bila mereka mampu mendapatkan empati masyarakat.

"Posisi dan peran setiap individu kader Nasdem amat sangat menentukan. Semakin banyak empati masyarakat terhadap diri mereka sebagai kader akan sangat membantu (suara Nasdem dan Anies). Sebaliaknya bila tak berhasil mendapatkan empati masyarakat, itu akan merugika," tandasnya. (DID)

Baca Juga: Khofifah Pastikan Suara 'Emak-Emak' Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024