CARITAU SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan batik khas Surabaya, Jawa Timur, yang dipamerkan pada kegiatan ‘Karnaval Nang Tunjungan’ bisa menjadi ikon Kota Pahlawan sekaligus bisa diekspor ke mancanegara sebagai upaya menggerakkan perekonomian UMKM.
"Motif batik khas Kota Surabaya menjadi pengenal atau ikon bagi Kota Pahlawan. Karena itu, pemkot berencana untuk mengembangkan motif batik khas Kota Surabaya untuk dipasarkan ke mancanegara," kata Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Senin (31/10/2022).
Baca Juga: Wali Kota Eri Cahyadi Ajak Pewarta Foto Indonesia Pameran di Balai Kota Surabaya
Eri menilai kegiatan ‘Karnaval Nang Tunjungan’ yang digelar oleh Pemkot Surabaya bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Surabaya dan Bank Jatim di sepanjang Jalan Kunjungan, Surabaya, pada Minggu (30/10/2022) malam sukses memikat hati warga Surabaya dan sekitarnya.
Tidak terkecuali beberapa Kepala Daerah di kawasan Gerbangkertasusila meliputi Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan, yang juga hadir di acara tersebut.
Cak Eri panggilan akrabnya mengatakan, melalui ‘Karnaval Nang Tunjungan’, pemkot ingin memperkenalkan motif batik khas Kota Surabaya dengan menggerakkan para UMKM. Sekaligus pula untuk memamerkan dan memperagakan busana batik karya dari para desainer UMKM Kota Surabaya.
Motif batik yang diperkenalkan adalah hasil karya dari 16 pembatik dan 14 desainer UMKM asal Kota Surabaya. Adapun motif batik meliputi motif Sparkling Surabaya, Gembili Wonokromo, Remo Surabayan, Abhi Boyo, Kembang Bungur, dan Doro Kidungan.
Bahkan yang menarik, batik yang digunakan kepala daerah juga kombinasi dari kain tenun dari Gresik, Lamongan, Mojokerto hingga Sidoarjo.
"Alhamdulillah ini menunjukkan batik Surabaya sudah bisa dimasukkan ke daerah lainnya. Kami sekarang sudah memiliki ciri khas dan Insya Allah batik itu akan terus kami kembangkan sampai bisa ekspor ke negara lainnya," ujar wali kota.
Cak Eri menjelaskan, pada pengembangan batik khas Kota Surabaya tersebut, telah dikombinasikan dan dipadu padankan dengan motif batik khas Kabupaten Gresik dan Lamongan yang memiliki kain tenun.
"Kami sudah kerja sama dengan Gresik dan Lamongan karena di sana ada tenun. Nanti, Insya Allah batiknya itu seperti dipakai kepala daerah lain dikombinasikan, ada tenun dan ada batiknya Surabaya. Kami akan kembangkan untuk menaikkan kemampuan UMKM Surabaya," kata Wali Kota Eri. (HAP)
Baca Juga: Wali Kota Sebut Lelang Jabatan Kepala Dinkopdag Surabaya Diulang
motif batik khas surabaya ikon surabaya wali kota eri cahyadi
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024