CARTAU JALUR GAZA - Data terbaru dari Kementerian Kesehatan Palestina menyebutkan, korban tewas warga Palestina akibat agresi Israel telah meningkat menjadi 27.840 orang sejak 7 Oktober lalu.
Sebuah pernyataan kementerian mengatakan bahwa 67.317 orang lainnya terluka dalam serangan yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Senator AS Bernie Sanders Dukung ICC Tangkap PM Israel
"Serangan Israel menewaskan 130 orang dan melukai 170 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir," menurut pernyataan tersebut, dikutip dari laporan Antara, Jumat (9/2/2024).
"Banyak orang yang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan dan tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka," tambahnya.
Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada Oktober, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.
Sekitar 85% penduduk Gaza telah mengungsi akibat serangan Israel, sementara semuanya mengalami kerawanan pangan, menurut PBB.
Ratusan ribu orang hidup tanpa tempat berlindung, dan kurang dari setengah truk bantuan yang memasuki wilayah tersebut dibandingkan sebelum konflik dimulai.
Perburuk Keadaan
Sementara itu, Kepala bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Griffiths menyatakan keprihatinan akan terus berlanjutnya peperangan di Kota Rafah yang berada di Jalur Gaza selatan
Dalam pernyataannya pada Rabu (7/2/2024) waktu setempat, pejabat PBB tersebut mengatakan peperangan di Kota Rafah dapat menimbulkan semakin banyak korban tewas dan memperburuk kondisi kemanusiaan di sana.
"Saat peperangan di Gaza memasuki bulan kelimanya, harapan semakin surut untuk jutaan orang yang terdampak serta personel kemanusiaan yang berjuang membantu mereka," kata Griffiths.
Dia mengatakan bahwa dirinya sangat prihatin terhadap keselamatan dan kehidupan keluarga-keluarga Palestina yang terus menghadapi hal-hal yang tak terbayangkan demi mencari tempat aman.
Terlebih, lebih dari setengah dari 2 juta penduduk Gaza saat ini mengungsi di Kota Rafah.
"Keadaan hidup mereka sangat buruk; mereka kekurangan kebutuhan dasar untuk hidup dan dibayangi kelaparan, penyakit, dan kematian," ucapnya.
Ucapnya, pertempuran yang berlanjut di Rafah akan semakin mempersulit operasi kemanusiaan yang saat ini saja sudah terhambat oleh tiadanya jaminan keamanan, kerusakan infrastruktur, dan pembatasan akses.
"Sederhananya, perang ini mesti dihentikan," katanya, menambahkan.
Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya menyebut akan meneruskan serangannya di Gaza hingga ke Kota Rafah dan tidak akan berhenti hingga kemenangan Israel atas Hamas menjadi "sempurna".
Setidaknya 14 warga Palestina terbunuh dan sejumlah lainnya terluka saat pesawat tempur Israel menembaki rumah-rumah di Kota Rafah serta Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah, demikian dilaporkan kantor berita Palestina Wafa pada Rabu malam. (IRN)
Baca Juga: Blockout 2024: Gerakan Blokir Akun Selebriti yang Bungkam Soal Gaza
israel palestina jalur gaza hamas jumlah warga gaza yang tewas pendudukan israel di gaza
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...