CARITAU MAKASSAR - Kekuranngan air bersih akibat kemarau panjang masib terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Akibatnya, kemarau panjang ini menyebabkan tiga instalasi pipa air (IPA) milik Perumda Air Minum (PDAM) Kota Makassar berhenti berproduksi.
Ketiganya yakni IPA 2 Panaikang, dan 3 Antang yang sumber airnya dari bendung Leko Pancing Maros, serta IPA 4 Maccini Sombala yang sumber airnya dari Bendungan Bili-bili.
Baca Juga: Dampak Kemarau di Muaro Jambi
Direktur Utama PDAM Makassar Beni Iskandar mengatakan, instalasi pengelolaan air itu berhenti berproduksi karena keringnya air sungai di Leko Pancing.
Serta tingginya kadar klorida pada air baku yang bersumber dari Sungai Jeneberang. Tingginya kadar klorida di IPA 4 terjadi sejak sepekan lalu.
"Bendungan karet yang menahan inklusi air laut, ketinggian air laut sudah di atas itu sehingga kloridanya tinggi di angka 600 sehingga kita tidak bisa memproduksi air baku yang ada di Maccini sombala," ungkapnya, Selasa (24/10/2023).
Ia mengatakan, melihat perkembangan cuaca dia hari terakhir ini, hujan sudah mulai turun di sejumlah wilayah, termasuk Gowa, Makassar dan Maros.
Beni berharap, turunnya hujan bisa segera mempercepat produksi air baku di tiga IPA tersebut, khususnya di IPA 4 Maccini Sombala.
"Karena dua hari ini ada hujan di hulu di Sungai Jeneberang, kami harap hari ini ada bukaan pintu yang mendorong ke Sungai Jeneberang hingga inklusi air laut bisa kembali, kalau turun ke 500 hari ini kami akan produksi," harapnya.
Beni menuturkan, PDAM tidak bisa memaksakan beroperasi jika kadar klorida masih diangka 500 lebih karena bisa merusak pompa dan pipa yang ada.
"Kami selalu monitor tiap malam menunggu kadar klorida yang tinggi 600 lebih bisa menjadi dibawah 500 lebih. Hanya mungkin airnya tidak seperti klorida 300, dia agak sedikit asin. Paling tidak untuk urusan MCK bisa dipenuhi," jelasnya.
Sementara kondisi Bendung Lekopancing, dulunya bisa memproduksi 1300 liter kubik, kini hanya bisa menghasilkan 600 liter kubik.
"Kalau normal di 1300, sekarang di 600, lalu batasan air buang yang normalnya 40 cm sekarang dibawah itu, sisa diatas mata kaki," tandasnya. (KEK)
Baca Juga: Ritual Tiban untuk Mendatangkan Hujan
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...