CARITAU DEPOK - Tuntutan warga Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Jawa Barat kepada pihak perusahaan startup ekspedisi PT Lazada Depok mengenai permohonan kerjasama penyerapan tenaga kerja dilingkungan dan bantuan dana sosial alias Corporate Social Responbility (CSR) tak kunjung menemukan titik temu.
Pasalnya, pertemuan mediasi yang digelar kedua pihak pada Kamis (16/2/2023) lalu itu disebut-sebut belum mencapai kesepakatan bersama.
Baca Juga: Tuntut Serap Tenaga Kerja di Lazada, Warga Jatijajar: Masa Kami Cuma Jadi Penonton
Ketua RW 03 Jatijajar, sekaligus juru bicara dan kordinator warga, Endarto mengungkapkan, berdasarkan catatan hasil mediasi perwakilan warga dengan manajemen PT Lazada, pihaknya melihat bahwa pihak manajemen tidak serius menanggapi kritik dan tuntutan warga terkait penyerapan tenaga di lingkungan.
Endarto menjelaskan, bahwa dalam mediasi tersebut, para warga telah mengajukan kerjasama mengenai penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan vendor mandiri yang bermaksud agar para pengurus lingkungan dapat ikut melakukan pengawasan dan kontrol bagi warga yang nantinya akan bekerja disana.
Namun, terang Endarto, usulan itu ditolak oleh pihak Lazada dengan alasan yang tak tepat atau berputar-putar. Disatu sisi, menurutnya setelah melakukan penyelidikan, pihaknya telah menemukan dugaan alasan lain dari penolakan pengajuan vendor itu. Lantaran adanya dugaan salah satu perusahaan outsourcing yang sudah lebih dulu menguasai kor bisnis di PT Lazada Depok.
"Tuntutan warga Jatijajar untuk mengajukan vendor tersendiri, biar bisa mengontrol para pekerja warga JATIJAJAR itu sendiri, namun dari pihak Lazada tidak disetujui dengan alasan yang berputar-Putar ",kata Endarto kepada Caritau.com, Senin (20/2/2023).
"Namun setelah tim kami mencari informasi, ternyata beberapa vendor yang ada adalah milik swatt yang notabene swatt yang kita tau selama ini hanya vendor untuk keamanan saja, ternyata cleaning servis, maintenance dan perekrutan tenaga kerja juga dikuasai oleh PT Swatt," sambungnya.
Ia pun mengungkapkan, alasan warga untuk mengajukan vendor sendiri yakni agar lebih mudah melakukan kontrol dan pengawasan dalam membangun kesepakatan kerjasama soal penyerapan tenaga kerja antara warga terhadap pihak manajemen perusahaan Lazada.
Hal itu dilakukan menurut Endarto, karena yang terjadi sebelumnya ia mengaku kecewa lantaran perusahan outsourshing yang telah bekerjasama dengan pihak manajemen Lazada tidak koperatif dalam membuka peluang kerja terhadap warga yang lebih mengutamakan penyerapan tenaga kerja dari luar lingkungan Jatijajar.
"Kenapa kami warga Jatijajar pengen punya vendor? karena selama ini vendor yang ada selalu mengutamakan warga dari luar Jatijajar, bahkan kami tanya ke salah satu pekerja cleaning service, yang di rekrut oleh PT Swatt, itu (dia) berasal dari wilayah Bogor," jelasnya.
Selain itu, Endarto menegaskan, bahwa usulan permohonan kerjasama tenaga kerja melalui vendor mandiri itu tidak berkaitan dengan bisnis apapun, melainkan untuk mengkontrol dan juga memperjuangkan warga Jatijajar agar dapat bekerja di Lazada demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Ga ada bisnis apapun, intinya (kerjasama itu) untuk mengontrol dan bisa memperjuangkan warga Jatijajar yang (sebelumnya) sudah kami daftar berjumlah 501, terdiri dari lulusan SD SMP SMA sederajat dan D3 dan S1," tegas Endarto.
Berdasarkan hal itu, Endarto mengatakan, hasil dari mediasi yang belum menemukan titik temu itu akan disampaikan kembali ke manajemen. Disatu sisi Endarto menambahkan, bahwa pada agenda kemarin PT Lazada kembali membuat warga kecewa lantaran tidak menghadirkan pihak manajemen langsung, melainkan hanya mengirim perwakilan dari pihak lain.
"Akan di sampaikan dulu ke management, lagi- lagi lazada dalam mediasi tidak menurunkan orang yang bisa mengambil kebijakan," tandas Endarto. (GIB/DID)
pt lazada csr rekrutmen tenaga kerja dilingkungan warga jatijajar
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...
Pertarungan Dukungan Eks Gubernur Foke dan Anies v...
Buka 35.000 Lowongan Pekerjaan, Pj Teguh Resmikan...