CARITAU JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan proyek pembangunan proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap I (Ruas Semarang-Batang) akan rampung sesuai jadwal pada awal atau pertengahan tahun 2025.
"2025, awal atau pertengahan," kata Arifin kepada pers usai menghadap Presiden guna melaporkan progres proyek pipa gas yang sempat mangkrak 17 tahun tersebut di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (12/6/223).
Baca Juga: LEMIGAS: Jaringan Gas Kota Bisa Hemat Subsidi LPG hingga Rp1,6 Triliun
Menteri ESDM menyampaikan, pembangunan proyek Cisem Tahap I kini telah mencapai 91,35% per 25 Mei 2023.
Arifin menerangkan, dari total panjang pipa Cisem Tahap I sepanjang 60.598 meter, pipa yang sudah terbangun mencapai 58.711 meter. Angka itu melebihi target rencana awal yang dipatok sebesar 90,65 persen pada Juni 2023.
Pemerintah akan mengerjakan pipa gas Cisem ruas II Batang—Kandang Haur Timur."Baru sampai Batang, mungkin satu setengah tahun lagi jadi nanti ke Cirebon," katanya.
Pipa gas tersebut juga tersambung dengan pipa gas Gresik—Semarang (Gresem) yang sudah beroperasi sejak pertengahan tahun 2021.
Penyambungan tersebut dilakukan untuk mendistribusikan produksi gas bumi yang melimpah di Jawa Timur, yang selama ini belum semuanya tersalurkan.
“Lapor pipa untuk koneksi di Jawa Tengah, Jawa Timur ya kemajuannya untuk industri di Batang dan juga untuk kelanjutannya nanti disambung ke Cirebon supaya bisa masuk ke Kilang Balongan gasnya itu,” kata Arifin
"Jadi harus kita pasangin pipanya ke Barat, ke Jawa Barat, supaya nanti di Balongan bisa mengurangi LPG, enggak usah pakai LPG, mengurangi impor LPG," katanya lagi.
Selepas pipa Cisem tersambung dengan Gresem, Arifin menuturkan pihaknya bakal mengusulkan tahapan selanjutnya untuk menyambungkan pipa gas yakni dari Dumai ke Sumatra Utara.
Menurut Arifin, dengan penyambungan pipa gas tersebut, maka pemenuhan kebutuhan di Sumut tidak perlu mendatangkan LNG dari Papua dan cukup dari Jawa-Sumatra.
"Kalau yang sekarang ini (panjangnya) masih kita siapkan ini 240 km. Yang sudah mau selesai 80 km, sisanya sampai Cirebon nanti. Kemudian yang di Sumatra 460 km," ujarnya.
Arifin memperkirakan sambungan pipa gas Jawa-Sumatra tersebut bisa terwujud pada 2027 apabila mendapatkan dukungan anggaran.
Sebelumnya, saat meninjau proyek pipa gas Cisem di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, Rabu (7/6), Menteri ESDM menyatakan penyelesaian pembangunan Cisem ruas I akan berlangsung sesuai rencana dan siap menerima gas pada Agustus 2023.
Sementara pasokan gas bumi ke industri bakal dimulai pada November atau Desember 2023.
Proyek pipa gas Cisem ruas I dibangun dari dana APBN dengan skema kontrak tahun jamak (multiyears contract) senilai Rp1,1 triliun.
Pipa akan dialiri gas bumi dari Lapangan Jambaran Tiung Biru di Wilayah Kerja (WK) Blora; Long Term Plan (LTP) WK Cepu (Lapangan Cendana-Alas Tua); dan WK Tuban (Lapangan Sumber-2).
Adapun potensi pemanfaatan pipa gas Cisem meliputi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 2026 sebesar 39,42 MMSCFD dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 2028 sebesar 25,83 MMSCFD.(HAP)
Baca Juga: Menteri ESDM: Percepat Pembangunan Jaringan Gas Guna Penuhi Kebutuhan Domestik
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024