CARITAU JAKARTA - Intensitas hujan tinggi mengguyur di wilayah DKI Jakarta dan luapan Kali Ciliwung mengakibatkan pemukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, kembali terendam banjir bahkan ada yang mencapai 1,75 meter pada Senin (27/2/2023).
Ketua RT 13/RW 04 Sanusi, menyebutkan banjir mulai merendam pemukiman warga wilayah RT 13/RW 04 sejak Minggu (26/2) sore dan dengan ketinggian hingga mencapai 1,75 meter pada Senin pagi.
"Luapan Kali Ciliwung ini imbas debit air kiriman dari Bogor dan Depok, serta tingginya intensitas curah hujan Jakarta dalam beberapa hari belakangan ini. Yang paling parah warga yang tinggal di bagian belakang dekat dengan Kali Ciliwung mencapai 1,75 meter," kata Sanusi.
Menurut dia, ada sekitar 155 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir dan mayoritas warga masih bertahan di lantai dua rumahnya masing-masing dengan alasan sudah terbiasa menjadi korban banjir luapan Kali Ciliwung selama puluhan tahun.
"Namun, ada 11 orang jiwa yang mengungsi yang terdiri dari lansia dan balita ke kantor Kelurahan Kampung Melayu," kata Sanusi.
Guna mengantisipasi debit air kembali naik, warga Kebon Pala sudah memasang tali tambang di tiang listrik untuk membantu proses dievakuasi. Dia menyebutkan banjir kali ini merupakan banjir tertinggi selama tahun 2023 karena sebelumnya hanya satu meter.
Sanusi mengaku warga tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi banjir tersebut dan hanya bisa pasrah banjir dapat segera surut.
Hingga pukul 11.10 WIB tinggi muka air di pintu air Manggarai tercatat masih bersiaga 3, sehingga diperkirakan banjir di permukiman warga Kebon Pala belum dapat surut dalam waktu cepat.
Untuk bantuan bagi korban banjir, tambah Sanusi, dilansir dari Antara, hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah daerah.
"Untuk bantuan belum ada. Biasanya dari PMI (Palang Merah Indonesia), cuman sekarang belum ada," tuturnya.
Petugas dari Polairud Polda Metro Jaya dan Brimob dan Gulkarmat Jakarta Timur tampak bersiaga di Kebon Pala untuk membantu proses evakuasi manakala banjir semakin tinggi.
Percepat Penanganan Banjir
Baca Juga: Ketua DPD RI Ingatkan 13 Gubernur Terkait Ancaman Kemarau Panjang
"Kami minta segera diselesaikan," kata Heru saat meninjau genangan dan kemacetan di Kelurahan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (27/2/2023).
Pemerintah Provinsi DKI, kata dia, berupaya mengurangi banjir yang hingga pukul 11.00 WIB, menggenangi 82 Rukun Tetangga (RT) di Jakarta dengan ketinggian air bervariasi hingga 1,8 meter.
"Yang penting kan (air) bisa mengalir. Kami akan coba mengarungi," imbuh Heru.
Ia pun akan mengecek perkembangan penanganan banjir salah satunya terjadi di beberapa RT di Kampung Melayu dengan ketinggian di atas satu meter.
"Nanti saya cek, memang di Jakarta Timur hujan sejak semalam, semoga cepat surut," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Heru juga meninjau dampak genangan di Kelurahan Semanan, Jakarta Barat didampingi Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko menjelaskan hingga pukul 09.00 WIB, di wilayahnya terdata 12 titik genangan air dengan ketinggian hingga 15 centimeter (cm).
"Kami gunakan pompa apung karena pompa portabel tidak bisa masuk ke lingkungan permukiman," ucapnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mendata hingga pukul 11.00 WIB banjir terjadi di 82 RT di Jakarta.
Banjir paling tinggi mendekati dua meter terdata di Jakarta Timur yakni satu RT di Kelurahan Cililitan setinggi 1,8 meter dan 13 RT di Kelurahan Cawang dengan ketinggian air hingga 1,8 meter serta di Kampung Melayu dengan ketinggian air hingga 1,75 meter di 27 RT.
Total di Jakarta Timur, banjir menggenangi 50 RT akibat curah hujan tinggi dan meluapnya Kali Ciliwung dan Kali Sunter.
Selanjutnya di Jakarta Barat ada 24 RT dengan ketinggian air bervariasi 20 cm hingga 1,2 meter yakni di Kelurahan Kembangan Utara (2RT), Kembangan Selatan (2RT), Joglo (1RT), Tegal Alur (4RT), Rawa Buaya (10RT), Kedaung Kaliangke (4RT), dan Duri Kosambi ada satu RT.
Sementara itu, banjir juga terjadi di Jakarta Selatan akibat meluapnya Kali Pesanggrahan, Kali Ciliwung dan Kali Krukut yakni delapan RT dengan ketinggian air hingga 30-70 cm di Kelurahan Cipulir ada satu RT, Cilandak Timur (2RT), Kebon Baru (1RT) dan Rawajati (4RT).
BMKG mencatat pengukuran intensitas hujan lebat terjadi di sekitar Sunter Hulu mencapai 105 milimeter (mm), Stasiun Iklim Banten mencapai 105 mm, Pompa Arcadia 100 mm, serta intensitas lebat 50-100 mm per hari di wilayah DKI Jakarta.
Tingginya curah hujan menyebabkan kenaikan status siaga Pintu Air Manggarai menjadi siaga tiga atau waspada. Kemudian, pintu air lain juga siaga tiga atau waspada yakni Bendung Katulampa, Pintu Air Karet dan Pintu Air Pasar Ikan. Sedangkan Pos Angke Hulu dan Pos Sunter Hulu menjadi siaga dua atau siaga. (IRN)
Baca Juga: BMKG: Kalimantan dan Papua Waspadai Potensi Hujan Lebat
kebon pala banjir banjir jakarta pj gubernur dki jakarta bpbd polairud metro jaya cuaca ekstrem bmkg
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...