CARITAU JAKARTA - Kasus cacar monyet atau monkeypox (mpox) terdeteksi mucnul di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, hingga Selasa (24/10/2023), tercatat ada 10 kasus mpox yang seluruhnya terdeteksi di DKI Jakarta.
"Kasus positif total 10 orang. Kasus positif aktif total 9 orang," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI, dr. Ngabila Salama dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/10/2023).
Dalam keterangan resmi tersebut, Dinas Kesehatan DKI Jakarta merinci kasus cacar monyet atau monkeypox yang tercatat sebagai berikut
Kasus positif:
1 kasus Agustus 2022 (sembuh)
1 kasus 13 Oktober 2023 (isolasi RS)
1 kasus 19 Oktober 2023 (isolasi RS)
5 kasus 21 Oktober 2023 (isolasi RS)
2 kasus 23 Oktober 2023 (isolasi RS)
Satu dari dua kasus yang baru terdeteksi pada 23 Oktober merupakan hasil tracing dari pasien positif sebelumnya yang terlibat kontak erat seksual.
Sementara itu, untuk suspek hingga probable rinciannya adalah sebagai berikut:
Suspek/terduga bergejala
23 Oktober 2023: 9 orang
24 Oktober 2023: 2 orang
Probable (bergejala, belum dilakukan PCR): 2 orang
Discarded (PCR negatif): 6 orang
Kemenkes Keluarkan Surat Edaran
Menindaklanjuti temuan tersebut, Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan Surat Edaran kewaspadaan. Surat Edaran itu bernomor HK.02.02/C/4408/2023 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Mpox (Monkeypox) di Indonesia dan ditetapkan pada 18 Oktober 2023 oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu.
"Kita perlu melakukan peningkatan kewaspadaan terhadap mpox di Indonesia. Surat Edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan bagi pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, laboratorium kesehatan masyarakat, kantor kesehatan pelabuhan, dan para pemangku kepentingan terkait peningkatan kewaspadaan mpox," kata Maxi dalam surat tersebut.
Selain itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengarahkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk melanjutkan penyelidikan epidemiologi untuk mengungkap sumber penularan kasus cacar monyet (mpox) dan melakukan penelusuran kontak, termasuk komunitasnya.
"Arahan yang disampaikan kepada Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk melanjutkan penyelidikan epidemiologi agar dapat mengungkap sumber penularan kasus, dan melakukan penelusuran kontak termasuk pada komunitasnya," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein, dilansir dari laporan Antara
Baca Juga: Persiapan RSUD Dumai Menghadapi Kasus Cacar Monyet
Arahan tersebut disampaikan sebagai tindak lanjut atas temuan tujuh kasus aktif penyakit cacar monyet atau monkeypox di Indonesia yang seluruhnya berada di DKI Jakarta.
Ia mengatakan bahwa penelusuran epidemiologi sangat penting untuk dilakukan agar dapat mengetahui dari mana sumber penularan kasus tersebut berasal.
"Dalam proses penyelidikan epidemiologi tersebut juga harus melibatkan masyarakat dan melakukan sosialisasi secara terus menerus" kata Dirjen.
Hal lainnya yang juga penting yaitu melakukan surveilans aktif untuk menjaring penemuan kasus tambahan dengan melibatkan epidemiolog, klinisi, dan petugas laboratorium, untuk berkolaborasi dalam penanganan kasus.
Penyebarluasan informasi kepada masyarakat juga disebutnya menjadi salah satu upaya yang harus dilakukan agar masyarakat teredukasi terkait penyakit tersebut.
"Dari melaporkan perkembangan penemuan kasus secara seketika kepada Kementerian Kesehatan. Kami juga mendorong pelaksanaan vaksinasi sebagai pilot,"ujarnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengonfirmasi ada tujuh kasus aktif penyakit cacar monyet atau monkeypox di Indonesia yang seluruhnya berada di DKI Jakarta.
Ketujuh kasus aktif tersebut dikonfirmasi merupakan kasus yang berasal dari transmisi lokal, meskipun terdapat satu kasus yang memiliki riwayat perjalanan luar negeri. (IRN)
Baca Juga: WHO Ungkap Kongo Tengah Hadapi Wabah Kolera Terburuk Sejak 2017
cacar monyet Monkeypox Cacar Monyet Indonesia Dinas Kesehatan Jakarta kementerian kesehatan Epidemiologi virus
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024