CARITAU JAKARTA –  Tahun ini Kementerian Agama membutuhkan formasi 242.080 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru dan dosen.

“Dari jumlah tersebut, kebutuhannya paling banyak guru dan tenaga pendidikan madrasah yakni sejumlah 192.008 guru,” kata Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Ditjen Pendidikan Islam Kemenag M Zain dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (6/3/2022).

Baca Juga: Kemenag Berangkatkan 9.070 Calon Haji pada Senin Ini

Terhitung sejak tahun 2021, jumlag guru PPPK pada Direktorat Madrasah yang sudah bekerja sebanyak 7.380 orang guru tenaga honorer K2. 

 Menurut M Zain, Komisi X DPR RI dan Kemenpan RB serta sejumlah kementerian/lembaga lainnya seperti Kemenkeu, BKN dan Kemendagri sedang mengajukan usulan kuota PPPK guru dan tenaga pendidik Kemenag RI untuk 2022.

Kondisi ini merupakan angin segar bagi para guru non-PNS dalam membangun pendidikan dan mencerdaskan anak bangsa.

"Insya Allah pemberian SK dan surat pernyataan penempatan diberikan pada April 2022, ini yang ditunggu-tunggu banyak orang dan insya Allah Sekjen Kemenag yang akan memimpin pembagian SK tersebut," katanya.

Rinciannya kebutuhan guru pegawai negeri sipil (GPNS) berbasis rombongan belajar (rombel) yang ditotal keseluruhannya sebanyak 192.008 orang GPNS, 46.647 Raudhatul Athfal (RA), 91.778 dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), 42.773 dari Madrasah Tsanawiyah (MTS), dan 10.850 dari Madrasah Aliyah/kejuruan (MA/K).

Zain menilai PPPK merupakan sebuah solusi alternatif dari negara untuk merekognisi guru-guru yang bukan PNS, karena sebanyak 83,44 guru madrasah adalah guru honorer. Data ini menunjukkan bahwa guru honorer yang selama ini menjadi pilar utama pembelajaran di madrasah.

 "Hal lainnya yang menjadi kabar gembira yaitu anggaran untuk memenuhi kebutuhan gaji PPPK guru dengan tenaga pendidik telah dialokasikan oleh Kementerian Keuangan dengan kisaran Rp12,2 triliun dan disetujui Komisi X DPR RI dan Kemenpan RB," pungkas M Zain. (HAP)

Baca Juga: Kementerian Haji Umrah Saudi Peringatkan Penipuan Visa Haji Palsu