CARITAU MAKASSAR - M Arif Dg Rate (68), seorang jemaah haji asal Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang hendak pulang ke kampungnya usai tawaf di Masjidil Haram ternyata mengalami demensi.
Diketahui, Demensia adalah penyakit yang menyebabkan penurunan daya ingat dan cara berpikir.
Baca Juga: Beredar Lagi Video Gunung Tangkuban Parahu Sedang Erupsi, PVMBG Tegaskan Itu Hoaks
Ketua Kloter 32 Embarkasi Makassar, Ambo menyebut M Arif Dg Rate mengidap penyakit demensia atau pikun sehingga terkadang sulit diajak komunikasi.
"Saat tawaf awal, beliau masih bagus dan memang komunikasinya sering salah sebut atau biasa jawabannya tidak nyambung dia termasuk golongan dimensi. Biasa lain ditanya lain dijawab," tuturnya.
Meski mengalami demensia, Ambo menyebut kondisi fisik M Arif Dg Rate dalam kondisi fit dan prima. Bahkan, kata Ambo, Arif sempat melakukan tawaf sebanyak tiga putaran.
"Pada putaran ketiga yang bersangkutan terpisah dengan rombongan. Dengan alasan dia tidak bisa jalan dan mau keluar. Sehingga istrinya pun sempat dia tahan tetapi tidak bisa sehingga istrinya tetap lanjut (tawaf)," sebutnya.
"Jadi yang bersangkutan sampai tiga putaran. Dia tidak ditemukan oleh rombongan terutama oleh keluarganya, sehingga keluarganya melanjutkan tahapan tawaf," sambungnya.
Usai menjalani tawaf dan salat sunnah, dirinya bersama menantu dan istrinya mencari Arif tapi tidak ditemukan. Arif sempat ditemukan oleh petugas, tetapi saat bersama istri Arif yang tidak ditemukan.
"Pertama ditemukan, lalu begitu temukan istrinya yang tidak ada didekatnya. Sehingga disimpan yang suaminya dicari lagi yang satu. Baru dicari lagi hilang lagi ini yang satu bapak ini," bebernya.
Saat itulah, Ambo menelepon Ketua Regu bernama Jamaluddin untuk mencari M Arif Dg Rate dan istrinya di hotel. Saat itu, ia meminta kepada ketua regu untuk langsung kembali ke hotel dan tidak mencari M Arif Dg Rate.
"Jadi saya suruh Jamaluddin untuk kembali ke hotel tidak usah dicari dan saya bilang InsyaAllah beliau akan kembali. Ternyata setelah tiba di kamar lebih duluan Bapak Dg Rate bersama istrinya tiba di hotel atau kamar," tuturnya.
Ambo mengaku Arif bisa kembali ke hotel setelah diantar oleh petugas Perlindungan Jemaah (Linjam) yang berada di sekitar Masjidil Haram.
"Ternyata dia diantar oleh pihak Linjam yang ada sekitar Ka'bah. Di sekitar Masjidil Haram itu ada petugas sektor yang bertugas, sehingga jemaah kita secara cepat bisa dideteksi jika ada yang keluar dari rombongan untuk mendapatkan bantuan," tandasnya.
Sebelumnya, Seorang jemaah haji asal Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) viral di berbagai platform media sosial (Medsos).
Pasalnya jemaah haji kelompok terbang (kloter) 32 Embarkasi Makassar yang diketahui bernama M Arif Dg Rate itu ingin pulang ke kampung halamannya dengan menggunakan ojek usai menjalankan tawaf di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi.
Dalam video itu, salah seorang petugas jemaah haji bertanya kepada Arif Dg Rate karena melihat seorang Lansia itu berjalan seorang diri,
"Bapak ini mau ke mana," tanya petugas haji dalam video tersehut.
Sontak, Arif Dg Rate langsung menjawab celetukan seorang petugas haji tersebut.
"Mau ke Takalar, naik ojek," jawabnya.
Hal itu kemudian membuat petugas haji menjelaskan kepada Dg Rate bahwa tidak ada ojek di Masjidil Haram, Arab Saudi.
"Tidak ada ojek di depan pak. Ini di Mekkah, bukan Takalar," jawab petugas haji.
Meskipun begitu, sang kakek berusia 68 tahun itu tetap kekeh untuk mencari ojek dan pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Takalar. (KEK)
Baca Juga: Berbeda dengan Justin Bieber, Hailey Rhode Berdonasi untuk Anak-Anak Palestina
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024