CARITAU GOWA - Jemaah An Nadzir yang terletak di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar salat idul adha 1444 hijriah di Masjid Baitul Muqaddis, Rabu (28/6/2023) hari ini.
Perayaan salat idul adha 1444 hijriah digelar bersamaan dengan Ormas Islam Muhammadiyah.
Baca Juga: Selamat Hari Raya Idul Adha 1444 H
Pimpinan Jemaah An Nadzir, Ustaz Samiruddin Padamui mengatakan, dalam menentukan baik Idul Fitri maupun Adha sudah memiliki satu standar metodologi yang paten.
Perhitungan untuk menetapkan 1 Syawal, Ramadan, dan Zulhijja, kata dia, juga dibantu aplikasi.
"Alhamdulillah kita dibantu dua aplikasi yang kita teliti selama 5 tahun dan hasilnya sangat akurat sekali. Sehingga sangat memudahkan untuk menentukan pergantian bulan mulai dari jam sampai menit," ungkapnya saat ditemui awak media usai salat id.
Ia menjelaskan, secara metodologi An Nadzir mulai melakukan pemantauan bulan pada 3 purnama yakni 14-16. Setelah menemukan titik purnama selanjutnya akan melakukan perhitungan lagi pada tiga purnama terakhi yakni pada 27-29.
"Dari situ kita menemukan pergantian bulan kemarin terjadi pada hari Ahad Minggu (18/6) sekitar pukul 12.09 Wita. Dari setelah kita hitung akhirnya jatuh 10 Zulhijjah pada hari ini bertepatan dengan tanggal 28 Juni 2023," katanya.
Dengan penetapan tersebut, jemaah An Nadzir melaksanakan salah Ied Adha bersamaan dengan Muhammadiyah dan berbeda dengan pemerintah.
Meski demikian, pihaknya meminta perbedaan dan perbedaan tidak perlu menjadi perdebatan.
"An Nasir itu konsep toleransi beragama itu sangat jelas, Lakum Dinukum Waliyadin. Kita tidak boleh memaksakan setiap hukum yang kita yakini sebuah kebenaran, yang penting itu kita pertanggungjawabkan baik itu dari dalil Alquran dan Hadis maupun bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Saya kira An Nasir dan Muhammadiyah itu bisa dipertanggungjawabkan secara Dalil, Aqli dan Naqli," jelasnya.
Ia menambahkan, isi khotbah tentang bagaimana meneladani Nabi Ibrahim AS soal pengorbanan. Tak Hanya Nabi Ibrahim, Samiruddin juga mengajak jemaah An Nadzir untuk meneladani sosok Siti Hajar dan Nabi Ismail.
"Kita mengambil hikmah berkurban dari Nabi Ibrahim, Siti Hajar dan Ismail. Intinya pengorbanan," tandasnya. (KEK)
Baca Juga: Momen Warga Binaan Rutan Makassar Nikmati Lebaran Bersama Keluarga
Viral! Video Oknum Relawan Paslon Kotabaru 02 H Fa...
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...