CARITAU ROSARIO - Gelombang kekerasan terkait perdagangan Narkoba di kota Rosario, Provinsi Santa Fe mesti menjadi perhatian serius Pemerintah Argentina.
Menteri Keamanan Argentina, Anibal Fernandez mengatakan setidaknya 65 orang telah tewas sepanjang tahun ini sebagai akibat perang antar geng kriminal yang memperebutkan kontrol strategis daerah Narkoba di Rosario.
Baca Juga: Polres Pelabuhan Makassar Tangkap 20 Bandar Narkoba Sepanjang 2023
Adapun Rosario dikenal sebagai kota yang melahirkan banyak pesepakbola handal, seperti Lionel Messi, Angel Di Maria, Javier Mascherano, Ezequiel Lavezzi, Angel Di Maria, Mauro Icardi, Giovanni Lo Celso, Gabriel Batistuta, dan lain-lain.
Namun baru-baru ini, kondisi di kota terpadat ketiga di Argentina itu sangat tidak kondusif. Dalam pidatonya, Fernandez menegaskan pemerintah mesti cepat turun tangan membenahi benang kusut polemik narkotika di sana.
Tahun lalu saja, 2.077 orang ditangkap di Rosario sehubungan dengan pelanggaran narkoba, kata Fernandez, yang menekankan perlunya menyerang saluran pembiayaan perdagangan narkoba. Ia mendesak para deputi untuk mengesahkan undang-undang yang melarang pencucian uang.
"Obat-obatan yang diimpor ke Rosario dibayar dalam dolar, dalam uang kertas. Di situlah mereka benar-benar akan dirugikan, dan kami terlibat," kata Fernandez, dikutip Marca, Minggu (12/3/2023).
Dia juga menjelaskan bahwa sebuah komando sedang dibentuk di kota San Nicolas di Buenos Aires, berkoordinasi dengan FBI dan provinsi Buenos Aires, Entre Rios, Santa Fe dan Cordoba, untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang masalah ini.
Sementara itu, Presiden negara itu, Alberto Fernandez, mengumumkan pada hari Selasa peningkatan pasukan federal yang hadir di kotamadya ini. Sekarang akan ada kehadiran hingga 1.400 pasukan baru, serta pengiriman Korps Teknik Angkatan Darat yang tugas utamanya adalah mempercepat pekerjaan urbanisasi di lingkungan Rosario yang terpinggirkan.
Pada konferensi pers pada hari Kamis lalu, juru bicara kepresidenan Gabriela Cerruti menunjukkan bahwa angkatan bersenjata dalam pengertian sejarah tidak pergi ke Rosario, melainkan sebuah divisi tentara yang akan menyertai pembangunan pembangunan perumahan.
"Kami memahami bahwa di lingkungan inilah yang paling mudah bagi mereka yang mencari pembunuh bayaran untuk perdagangan narkoba untuk memasukkan diri mereka sendiri.
"Itulah mengapa mereka pergi ke sana, sebagai bagian dari proses pembangunan kembali lingkungan populer dan bukan sebagai bagian dari proses keamanan di Rosario." tutup dia. (RMA)
Baca Juga: Mantan Anggota Polisi di Sulsel Ditangkap Kasus Narkoba, Polda Sulsel Dalami Jaringannya
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024