CARITAU JAKARTA - Menjalankan ibadah puasa saat Ramadan juga sedikit banyak mengubah pola tidur normal di hari-hari biasa, karena kita harus menjalankan Sahur. Perubahan pola tidur itu akan berpengaruh pada kualitas tidur, apalagi tak sedikit dari kita juga masih sering membuka layar gadget sebelum tidur.
Praktisi kesehatan masyarakat dr. Ngabila Salama menuturkan, perlunya mengurangi waktu melihat layar atau screen time untuk memperbaiki kualitas tidur terlebih saat menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan.
Selama menunaikan ibadah puasa waktu tidur malam umumnya berkurang sebab harus bangun lebih awal untuk sahur, karenanya penting untuk mengupayakan tubuh bisa beristirahat dengan baik selama tidur malam.
Baca Juga: Sidang Isbat Digelar Hari Ini, Penetapan 1 Ramadan 1445 H, Pemerintah dan Muhammadiyah Bisa Berbeda
Mengutip Antara, Sabtu (16/3/2024), Ngabila menyampaikan bahwa mengurangi penggunaan perangkat elektronik menjelang tidur, melakukan aktivitas yang menenangkan seperti mandi air hangat sebelum tidur, dan mematikan lampu saat tidur dapat membantu memperbaiki kualitas tidur.
"Kurangi screen time dan jauhkan ponsel di malam hari ya, termasuk juga cahaya dari televisi, laptop, dan lain-lain," katanya
Aktivitas seperti bekerja menggunakan komputer, mengerjakan pekerjaan rumah, sampai menghitung tagihan, menurut Ngabila, sebaiknya tidak dilakukan menjelang waktu tidur malam karena bisa membuat tidur terganggu.
"Karena puasa sudah membuat kita kurang tidur, hindari begadang di akhir pekan agar jadwal tidur kita tetap terjaga," katanya.
Ngabila menyampaikan bahwa manusia umumnya butuh tidur selama tujuh hingga sembilan jam sehari.
Menurut dia, tidur nyenyak dapat meningkatkan produksi sel darah putih dan sel T yang berperan penting bagi sistem kekebalan tubuh serta membantu menurunkan stres.
"Jadi, usahakan maksimal pada pukul 21.00 atau 22.00 kita sudah tidur agar bisa terpenuhi kebutuhan tidurnya minimal tujuh jam dalam sehari," kata Ngabila, yang juga staf teknis komunikasi transformasi kesehatan di Kementerian Kesehatan.
Apabila tidak bisa mulai tidur pada pukul 21.00 atau 22.00, ia melanjutkan, usahakan bisa tidur selama enam jam dalam sehari dengan menambah waktu tidur pada siang hari.
Ngabila menyampaikan bahwa kurang tidur dapat menimbulkan gangguan seperti susah berkonsentrasi, mudah lupa, dan merasa mengantuk sepanjang hari.
"Kalau untuk jangka panjangnya, kurang tidur bisa memicu penyakit kronis misalnya seperti diabetes, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, dan obesitas. Bahkan kurang tidur bisa memicu depresi dan penurunan sistem imunitas," demikian Ngabila Salama. (IRN)
Baca Juga: Selama Ramadan Taman Impian Jaya Ancol Gratiskan Tiket untuk Ngabuburit, Begini Caranya
kurang tidur Kualitas Tidur Pola Tidur Screen Time Waktu Melihat Layar Kesehatan tubuh bulan ramadan puasa
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...