CARITAU JAKARTA – Kendaraan berbahan bakar listrik saat ini menjadi tren di masyarakat. Minat masyarakat dengan kendaraan listrik terus meningkat sejak beberapa tahun terakhir. Pemerintah juga ikut berperan dalam perkembangan kendaraan ramah lingkungan demi mencapai target net zero carbon emission pada tahun 2060 mendatang.

Bahkan hal itu didukung oleh Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.

Baca Juga: Polisi di Sulsel Gagalkan 8 Ton BBM Bersubsidi Hendak Diselundupkan ke Sultra dan Sulteng

Namun, setiap inovasi pasti menyisakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Yakni masalah harga dan juga komponen – komponen yang harus dibeli untuk mengonversi kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan berbahan bakar elektrik.

Untuk komponen sendiri bisa bermacam – macam, karena pada dasarnya kendaraan listrik juga terbagi dalam beberapa jenis. Komponen yang harus dibeli juga tergantung dari kendaraan listrik yang ingin dikembangkan dan kendaraan seperti apa yang dikonversi.

Tim caritau.com kali ini akan menjabarkan beberapa komponen penting yang dibutuhkan untuk mengonversi kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan elektrik. Namun perlu diingat, hal berikut merupakan komponen dasar. Masih banyak lagi komponen yang harus dilengkapi tergantung kendaraan seperti apa yang diinginkan.

EV Motor

EV (Electric Vehicle) Motor atau yang disebut juga dengan motor kendaraan elektrik adalah penggerak utama sebagai pengganti mesin pembakaran dalam (internal combustion engine). 

Motor kendaraan listrik terbagi menjadi dua bagian, yakni stator dan motor. Stator berperan sebagai blok mesin, sedangkan rotor adalah sebuah komponen yang berputar dan memberikan torsi ke kendaraan.

Baterai

Baterai kendaraan elektrik atau EVB (electric vehicle battery) berfungsi untuk menyimpan daya untuk digunakan oleh mesin dalam menjalankan kendaraan. Baterai biasanya dapat diisi ulang atau dicharger. Kapasitas baterai juga bisa bermacam – macam, tergantung dari berat beban kendaraan dan juga jarak tempuh yang ditargetkan. Jenis teknologi dan ukuran fisik baterai juga beragam. Jadi sebelum memilih baterai, sebaiknya perhatikan juga ruang untuk meletakan baterai tersebut.

EV Controller

Komponen ini berfungsi sebagai pengganti ECU. Fungsi utamanya yakni mengatur arus tenaga yang masuk ke kendaraan, seperti traksi, mengatur kecepatan kerja mesin,  dan torsi yang dihasilkan,

Selain komponen yang kami sebutkan di atas, masih banyak komponen lain yang harus disiapkan. Namun, saat ini sudah banyak bengkel – bengkel di kota besar yang menerima jasa konversi kendaraan BBM menjadi kendaraan elektrik. Mulai dari kendaraan baru, hingga kendaraan klasik. 

Anda tinggal membawa kendaraan anda baik roda dua atau roda empat ke bengkel tersebut. Lalu konsultasikan dengan teknisi di bengkel tentang keinginan untuk mengonversi ke kendaraan listrik. Nanti pihak bengkel akan memberikan rincian part dan biaya yang dibutuhkan. (ZAS)

Baca juga:

Presiden Instruksikan Konversi Mobil dan Motor Listrik Mulai Tahun Ini Hingga 2030

Showcase Transisi Energi Indonesia di Presidensi G20, PLN Siapkan 70 SPKLU Ultra Fast Charging

Jokowi Instruksikan Konversi Mobil dan Motor Listrik Mulai Tahun Ini Hingga 2030

PLN Sokong ITS Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik yang Terjangkau

Siap Dukung Program Konversi Mobil Listrik, Menteri ESDM: Industri Lokal Mampu Produksi Transmisi dan Komponen Motor Listrik

Cerita Ojol Electric: Peminat Banyak, Gak Pusing Beli Bensin dan Ringan di Dompet

Manajer Komunikasi PLN UID Jatim: SPKLU Terus Diperbanyak, Juga Kapasitas Kecepatan Chargingnya

Yuk Mengenal Lima Mobil Listrik di Indonesia, Dibanderol Mulai Rp200 Jutaan

Pemprov Sulsel-PLN Dukung Percepatan Konversi BBM ke Listrik

Kendaraan Elektrik vs Kendaraan BBM, Ini Perbandingan Ekonomisnya

Baca Juga: BPH Migas Turunkan Kuota BBM Pertalite 2024 Menjadi 31,7 Juta Kiloliter