CARITAU JAKARTA - Hujan yang jarang turun belakangan ini mengakibatkan tinggi muka Air (TMA) Bendung Katulampa, Bogor Timur, Bogor, Jawa Barat, makin menyusut. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya sudah mewanti-wanti musim kemarau kering.
Menyusutnya air di Bendungan Katulampa menjadi perhatian khusus Pengelola Bendung Pintu Air Katulampa Bogor.
Baca Juga: Warga Manfaatkan Air Sungai di Musim Kemarau
Andi Sudirman, koordinator Pengelola pintu Air Katulampa mengatakan, pihaknya memastikan untuk sektor pertanian tetap menjadi prioritas utama untuk mendapatkan Air yang ada.
Andi membenarkan bila kondisi Air memang berkurang namun masih cukup untuk pertanian.
"Air yang ada di Bendungan Katulampa dibagi dua. Yaitu ke Kali Baru untuk kebutuhan pertanian, Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor. Satunya dialirkan ke Sungai Ciliwung yang melalui Kota Bogor," jelas Andi, Selasa (1/8/2023).
Dia mengungkapkan, seperti yang diberitakan media, debit Bendungan Katulampa memang 0, karena tidak ada yang melintas melalui mercu. Tetapi setiap hari Air digelontorkan melalu saluran Penguras sekitar 300 - 500 liter/detik
Air yang ada di Bendungan Katulampa dibagi dua. Yaitu ke Kali Baru untuk kebutuhan pertanian, Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor. Satunya dialirkan ke Sungai Ciliwung yang melalui Kota Bogor," jelas Andi, Selasa (1/8/2023).
Dia mengungkapkan, seperti yang diberitakan media, debit Bendungan Katulampa memang 0, karena tidak ada yang melintas melalui mercu. Tetapi setiap hari Air digelontorkan melalu saluran Penguras sekitar 300 - 500 liter/detik.
"Sedangkan ke kali baru sampai saat ini Air digelontorkan sekira 2.500 - 3000 liter per detik, untuk pertanian dan Istana Bogor," ungkapnya.
"Jadi karena volume Air saat ini berkurang, maka Air diutamakan untuk mengAiri pertanian sekira 330 ha," sambungnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan, Ali Jamil mengatakan, terkait dengan ancaman El Nino bulan Agustus, Kementan menyiapkan berbagai antisipasi kekeringan.
Di antaranya mendorong petani untuk ikut program asuransi usaha tani padi (AUTP), mengerahkan gerakan serbu El Nino melalui Penggunaan pompa Air di wilayah-wilayah rentan kekeringan dengan memanfaatkan sumber-sumber Air yang ada.
"Kita juga terus mendorong percepatan tanam menggunakan alsintan seperti traktor Roda 4 dan traktor roda dua. Tahun 2023 ini Ditjen PSP juga menyiapkan alokasi bantuan alat mesin pertanian seperti traktor roda 4 (1.076 unit), traktor roda 2 (5.710 unit), dan pompa Air 2.335 unit untuk seluruh Indonesia," sebutnya. (DID)
Baca Juga: Siswa Salat Istisqa dan Menggalang Dana
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024