CARITAU JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengajak masyarakat melakukan diversifikasi pangan. Hal itu dikatakan Tito mengingat dalam beberapa bulan terakhir harga beras di pasaran terus mengalami kenaikan.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kenaikan harga beras menjadi salah satu penyumbang utama inflasi pada bulan September 2023.
Baca Juga: Resmi Jabat Pj Gubernur DKI, Teguh Setyabudi Gerak Cepat Lanjutkan Pembangunan Jakarta
"Tolong ditekankan betul, diversifikasi pangan, jadi tidak hanya mengandalkan beras sebagai makanan pokok," kata Tito kepada wartawan, Selasa (3/10/2023).
Tito mengungkapkan banyak makanan lain yang mengandung karbohidrat. Menurutnya, Indonesia memiliki banyak potensi makanan pokok yang berbeda.
"Saya pernah tugas di Indonesia bagian tengah dan timur saya paham. Ada papeda sagu, jagung, keladi talas itu ya, itu juga enak-enak, semua itu. Ada sweet potato, ubi jalar, ada sorgum, ada sukun, banyak sekali yang bisa jadi pengganti bahan pokok dan itu sehat," ujar Tito.
Dijelaskan Tito, beberapa jenis beras banyak mengandung gula dan itu tidak baik bagi kesehatan. "Bisa menjadi sumber penyakit diabetes melitus," ujarnya.
Selain itu, Tito mengatakan, peralihan konsumsi beras dengan produk lain adalah untuk mengurangi beban pemerintah dalam mengadakan beras.
Tito menyebut masyarakat di perkotaan sudah mulai beralih ke makanan non-beras, seperti ketela. Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat tidak bergantung pada beras sebagai bahan pokok. (DID)
Baca Juga: Hampir Pasti, Kemendagri Perpanjang Jabatan Heru Budi sebagai Pj Gubernur DKI
kemendagri mendagri tito karnavian harga beras melambung konsumsi ubi
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...