CARITAU JAKARTA – Setelah merilis single 'So Wrong But So Right' pada Mei lalu, Afgan kembali dengan sesuatu baru. Karyanya kali ini adalah sebuah mini album berjudul ‘+62’ yang di dalamnya berisi tiga lagu berbahasa Indonesia.
Alasan Afgan simpel, yakni mengobati kerinduan para fans, terutama Afganisme, yang menginginkannya kembali meluncurkan lagu berbahasa Indonesia, setelah dua tahun tak melakukannya.
Selain itu, Afgan juga merasa waktunya sudah tepat karena dunia perlahan lepas dari pandemi dan sudah banyak festival musik serta tempat hiburan yang kembali beroperasi.
Baca Juga: Resso Luncurkan Program Kenalkan Musisi Pendatang Baru
“Terakhir di tahun 2020, aku berkolaborasi dengan Raisa lewat lagu 'Tunjukkan'. Setelah itu, aku merilis album 'Wallflower' dan beberapa single lainnya dalam bahasa Inggris. Banyak yang bertanya kapan aku akan merilis lagu-lagu berbahasa Indonesia lagi," beber Afgan melalui keterangan resmi pada Jumat (26/8/2022).
Proses pengerjaan ‘EP +62’ memakan waktu cukup singkat, yakni di awal tahun hingga pertengahan 2022. Hingga akhirnya hadirlah 3 lagu baru, yaitu ‘Pendam’, 'Lestari Merdu' dan 'Pulih'.
‘Lestari Merdu’ dipilih menjadi single utama dari EP +62 karena nuansanya yang festive, klasik, serta notasi dan lirik yang kental akan era ‘70-’80-an. Yang mana, lagu ini merupakan tribute untuk Chrisye dan Guruh Sukarno Putra, dua sosok yang merupakan inspirasi terbesar Afgan dalam bermusik.
“We need another anthem for people to dance, to sing a long at music festival, dan aku mewakilinya lewat 'Lestari Merdu'. Di sisi lain, lagu ini tentang merayu seseorang yang kita sukai. Aku kasih referensi pada Laleilmanino selaku penciptanya kalau aku suka Barry Manilow, Chrisye, dan lagu- lagu dari album-albumnya Guruh Sukarno Putra. Akhirnya, lahirlah 'Lestari Merdu' ini," tutur penyanyi berlesung Pipit ini.
Video musiknya pun mengusung konsep era ‘60-an dan ‘70-an. Aku kembali bekerja sama dengan Shadtoto Prasetio, one of my favorite people to work with. Di video itu aku one man show dan menghadirkan beberapa cameo, salah satunya sang legenda sekaligus maestro Indonesia, Guruh Sukarno Putra,” kata Afgan.
'Pendam' dan ‘Pulih’ tak kalah menarik dari ‘Lestari Merdu’ meski lebih mellow. ‘Pendam’ adalah lagu ballad yang bercerita tentang hubungan yang tidak bisa bertahan dan sosok yang mengalaminya memilih untuk menyimpan sedih dan sakitnya sendiri.
Sedangkan ‘Pulih’ adalah lagu bernuansa piano ballad dan sentuhan strings yang berkisah tentang proses penyembuhan beban trauma seseorang dari hubungan masa lalunya.
Namun di saat yang sama, sosok baru di dekatnya diminta untuk tetap berada di sisinya dan menemaninya sampai ia pulih kembali.
“Walaupun EP ini hanya berisi 3 lagu, it covers all kinds of emotion yang kita rasakan sebagai manusia. Ada lagu yang ceria seperti 'Lestari Merdu' dan ada 'Pendam' serta 'Pulih' yang memperlihatkan sisi vulnerable aku. EP +62 ini menghadirkan hal-hal penting, about letting go, heal yourself, love yourself, and celebrate yourself,” ucap Afgan. (RIO)
Baca Juga: Ingin Band Kamu Langgeng, Ini Tips dari Bono Vokalis U2
afgan album baru afgan +62’ lestari merdu' berita musik info musik
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...