CARITAU JAKARTA – Para pemudik dari berbagai wilayah di Jakarta dan sekitarnya mulai memadati stasiun, bandara, terminal, hingga pelabuhan pada tujuh hari menjelang Idul Fitri (Lebaran) 1444 Hijriah/2023. Rombongan pemudik mulai meninggalkan Jakarta setelah anak sekolah mulai memasuki libur lebaran mulai Sabtu (15/4) hingga Senin (1/5).
Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan sekitar 23.500 pemudik berangkat dari Stasiun Pasar Senen dengan layanan 32 kereta api (KA) yang beroperasi pada Sabtu atau H-7 Idul Fitri.
Baca Juga: Polisi Ingatkan Warga Lapor Ketua RT Saat Rumahnya Ditinggal Mudik
Untuk Pasar Senen sendiri, hari ini (15 April 2023) terdapat pengguna jasa yang berangkat sekitar 23.500, kata Eva di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu.
Secara total, okupansi keterisian tempat duduk pada Sabtu dari pemberangkatan KA di area daerah operasi (Daop) 1 Jakarta mencapai 90 persen.
Menurut Eva, peningkatan pengguna jasa kereta untuk mudik lebaran 2023 dari Stasiun Pasar Senen sudah mulai terjadi sejak Jumat (14/4). Peningkatan signifikan juga terjadi di Stasiun Gambir sejak Jumat (14/4).
Adapun total tiket yang sudah terjual per Sabtu yaitu sekitar 548.000 tiket untuk keberangkatan masa angkutan lebaran dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen.
Dari jumlah tersebut, mayoritas pemesanan dilakukan untuk jadwal keberangkatan pada tanggal favorit seperti H-5 sampai dengan H2 lebaran atau 17-23 April 2023.
Berdasarkan data tiket terjual pada tanggal-tanggal tersebut, catat KAI, tingkat okupansi volume penumpang sudah mencapai 88 hingga 100 persen. Eva mencatat sejauh ini volume penumpang berangkat tertinggi yaitu tanggal 21 April 2023.
“Puncaknya itu sekitar tanggal 21 sampai dengan saat ini, ya, karena yang namanya pemesanan itu dinamis,” ujar Eva.
“(Tanggal) 19 juga sudah cukup tinggi sudah mencapai 99 persen. Tapi kalau sampai dengan saat ini yang tertinggi itu masih di tanggal 21. Kalau kita bicara mengenai puncaknya itu antara tanggal 19, 20, dan 21 karena nggak (berbeda) jauh jumlahnya,” imbuh dia.
PT KAI Daop 1 Jakarta secara total menyiapkan hingga 1 juta tiket Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) mulai 12 April (H-10 lebaran) hingga 3 Mei (H+10 lebaran), dengan 1.513 perjalanan KA dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen termasuk untuk perjalanan 303 KA tambahan.
Total itu memang disiapkan untuk 22 hari, H-10 sampai H+10 itu ada 1 juta. Tapi itu kan terbagi, jadi artinya ada yang keberangkatannya setelah pasca-lebaran juga, kata Eva.
Ia juga mengatakan bahwa puncak arus mudik di Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen diperkirakan terjadi pada 21 April 2023.
Menurut Eva, mayoritas pemesanan dilakukan untuk jadwal keberangkatan pada 17-23 April. Adapun tingkat okupansi volume penumpang sudah mencapai 88 hingga 100 persen, dengan volume pemudik tertinggi tercatat pada 21 April.
Meski demikian, para pemudik sudah mulai memadati stasiun pada Sabtu atau sekitar sepekan menjelang Lebaran.
Tercatat ada sekitar 14.000 orang yang berangkat dari Stasiun Gambir hari ini, dengan layanan 38 kereta api (KA) yang beroperasi, kata Eva dalam keterangannya.
Salah seorang pemudik, Yuli (43) mengatakan waktu sepekan sebelum Lebaran merupakan waktu yang tepat bagi dia dan anaknya untuk pulang ke kampung halaman di Tegal.
Dia bersyukur tiket KA menuju Tegal masih tersedia meski dia baru memesan dua hari sebelum keberangkatan.
“Saya memilih kereta api karena lebih nyaman dan lebih cepat sampai tujuan. Dan Stasiun Gambir juga terbilang nyaman stasiunnya” kata Yuli saat ditemui di Stasiun Gambir.
Pada masa Angkutan Lebaran 2023, PT KAI Daops 1 Jakarta, seperti dilansir Antara, menyiapkan hingga 1 juta tiket KA jarak jauh, dengan total 1.513 perjalanan KA untuk keberangkatan dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen selama periode 12 April hingga 3 Mei.
Jumlah tersebut sudah termasuk perjalanan KA tambahan sebanyak 303 KA. Adapun sejumlah kota tujuan yang menjadi pilihan favorit, di antaranya Yogyakarta, Surabaya, Purwokerto, Kutoarjo, Semarang, Tegal, Solo, dan Bandung.
Bandara Soetta Berangkatkan 127 Ribu Penumpang
Sementara itu, Jumlah penumpang yang melakukan perjalanan melalui Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Provinsi Banten, pada tujuh hari menjelang Lebaran 1444 Hijriah/2023 tercatat sebanyak 127.576 orang.
Secara rinci, jumlah penumpang yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada hari ini yaitu sebanyak 58.862 orang dan jumlah penumpang yang berangkat sebanyak 68.714 orang.
Mengacu pada data yang diperoleh dari Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2023 Bandara Soekarto-Hatta di Tangerang, jumlah tersebut naik dari catatan jumlah penumpang pada periode yang sama tahun lalu yang terdata sebanyak 98.227 orang.
“Kami memprediksi peningkatan untuk penumpang sekitar 20 persen selama masa Angkutan Lebaran 2023” kata Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta M Holik Muwardi di Tangerang.
Selain jumlah penumpang, jumlah penerbangan juga mengalami peningkatan. Pada periode tujuh hari jelang Lebaran 2022, jumlah penerbangan tercatat sebanyak 837 pesawat. Sementara pada periode yang sama tahun ini, jumlahnya naik menjadi 973 pesawat.
Holik mengungkapkan pihak Bandara Soekarno-Hatta memprediksi peningkatan lalu lintas atau traffic pesawat berada di kisaran 10 persen sampai 15 persen selama periode Angkutan Lebaran 2023.
Berdasarkan data Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2023 Bandara Soekarto-Hatta hingga pukul 11.10 WIB, jumlah penerbangan tercatat sebanyak 209 pesawat yang terdiri dari 135 pesawat keberangkatan dan 74 pesawat tiba. Jumlah tersebut mencakup 182 penerbangan domestik dan 27 penerbangan internasional.
Penerbangan terbanyak terjadi pada pukul 09.00 sampai 10.00 pagi dengan total 39 penerbangan. Rinciannya, penerbangan keberangkatan terdata sebanyak 21 pesawat dan jumlah penerbangan yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta tercatat sebanyak 18 pesawat.
Adapun jumlah rata-rata penerbangan tiap jamnya yaitu sebanyak sembilan pesawat.
Selain itu, tujuh hari menjelang Idul Fitri (H-7) Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, mulai dikunjungi pemudik yang akan pulang ke kampung halaman menggunakan pesawat.
Salah satu penumpang pesawat, Lela (25) mengaku dia dan ibunya mulai mudik pada Sabtu ini ke kampung halamannya di Surabaya, Jawa Timur.
Menurut dia, ibunya sengaja pulang pada H-7 lebaran agar lebih lama bercengkrama dan bersilaturahmi dengan keluarga di Surabaya.
"Ibu saya ingin mudik lebih awal agar bisa bersilaturahmi lebih lama dengan keluarga di Surabaya," ucapnya.
Penumpang pesawat lainnya, Adan (25) mengaku lebih awal mudik ke kampung halamannya di Malang, Jawa Timur, untuk bertemu orang tuanya dan keluarganya.
"Saya ingin pulang lebih awal untuk bertemu dengan kedua orang tua dan keluarga di Malang untuk lebaran. Terakhir saya pulang, saat awal Januari 2023," katanya.
Adan yang bekerja di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, itu mengaku sengaja mengambil cuti lebih awal agar bisa bertemu dengan keluarganya.
"Saya sengaja ambil cuti kerja (Senin dan Selasa) untuk bisa bertemu dengan keluarga di rumah," tuturnya.
Untuk harga tiket pesawat, terbilang masih normal karena dirinya memesan tiket untuk mudik sejak sebulan yang lalu, kata dia.
"Saya beli tiket satu bulan yang lalu agar tidak terkena kenaikan harga tiket pada mudik lebaran ini," kata Adan.
Terminal dan Pelabuhan Mulai Dipadati Pemudik
Ribuan pemudik dari berbagai wilayah di Jakarta dan sekitarnya mulai memadati Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu, untuk pulang kampung merayakan Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Kami memanfaatkan program mudik gratis dari pemerintah," kata Muhammad, salah seorang pemudik tujuan Semarang.
Dia bersama keluarga sudah mendaftar sejak sepekan lalu untuk program mudik gratis Kementerian Perhubungan. Tahun 2023, program mudik Kemenhub bertajuk "Mudik Gratis Sepeda Motor Naik Kapal Laut 2023".
Kemenhub menyiapkan Kapal Motor Dobonsolo untuk program mudik gratis dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menuju Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.
Jadwal pemberangkatan KM Dobonsolo masing-masing pada hari Sabtu pukul 16.00 WIB dan Senin (17/4).
Selain KM Dobonsolo, Pelabuhan Tanjung Priok pada Sabtu petang pukul 17.00 WIB juga memberangkatkan pemudik menggunakan KM Gunung Dempo tujuan Surabaya, Makassar, Baubau, Sorong, Manokwari, Wasior, Nabire, dan Jayapura.
"Tiketnya cukup terjangkau, sekitar Rp300 ribu," kata Imran, pemudik tujuan Baubau, Sulawesi Tenggara.
Imran bersama beberapa rekannya merupakan pekerja asal Majalengka, Jawa Barat. Mereka memilih perjalanan laut sekitar tiga hari untuk sampai di kampung halaman karena ongkosnya lebih efisien dibanding naik pesawat.
Sementara itu, para pemudik di Terminal Kampung Rambutan memilih untuk pulang ke kampung halamannya lebih awal, meski cuti bersama baru dimulai pada 19 April, untuk menghindari kemacetan di jalan.
"Lebih baik sekarang (mudiknya), kalau mepet mau Idul Fitri sudah pasti macet," ujar Deni Hartoko, salah satu pemudik di Terminal Kampung Rambutan, Sabtu.
Pemuda asal Kebumen ini mengatakan pulang lebih awal dapat memiliki banyak waktu untuk bersilaturahim dengan keluarga. Di samping itu, ia juga ingin merasakan Shalat Tarawih berjamaah di kampung halaman, sembari bertemu kawan lama.
Menurut dia, mudik Lebaran kali ini menjadi yang pertama pada masa pandemi COVID-19. Tiga tahun sebelumnya, ia harus merayakan lebaran di perantauan.
"Pada tahun 2020-2021 saat (COVID-19) tinggi-tingginya jadi lebih baik di Jakarta saja, lah. Nah, tahun kemarin karena banyak kerjaan jadi mudiknya ditunda. Jadi sekarang baru bisa Shalat Id bareng keluarga," ujar pria yang bekerja di sektor swasta ini.
Senada dengan Deni, pemudik asal Sumedang Sri Gantina juga memilih pulang lebih awal. Selain menghindari kemacetan, juga agar mendapatkan harga tiket lebih murah.
Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, Sri harus merogoh kocek lebih dalam karena harga tiket naik dua hingga tiga kali lipat ketika jelang Lebaran.
"(Harga tiket) Naik kalau mepet-mepet," kata dia seperti dilansir Antara.
Sementara itu, Kepala Terminal Kampung Rambutan Yulza Romadhoni mengatakan rata-rata penumpang pada masa arus mudik 2023 pada H-7 mencapai 600 -800 orang penumpang per hari atau naik dua kali lipat dari hari-hari biasa.
Yulza Romadhoni memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2023 di terminal tersebut terjadi pada Rabu, 19 April 2023.
"Kemungkinan puncak arus mudik pada 19 April. Itu prediksi yang kami lihat di Terminal Kampung Rambutan," ujar Yulza saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Sabtu.
Yulza mengatakan sejak Kamis (13/4), penumpang di Terminal Kampung Rambutan sudah meningkat hingga 100 persen dibanding hari-hari biasa. Sebelum Ramadhan, penumpang yang pergi melalui Kampung Rambutan berkisar 300-400 orang per hari.
Menurut dia, jumlah itu bakal terus bertambah seiring mendekati Lebaran 2023. Adapun kota tujuan para penumpang mayoritas ke Jawa Tengah, Jawa Barat, dan ke sejumlah kota di Sumatera.
"Untuk kota tujuan terbanyak ke Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera," katanya.
Sementara itu, Gerbang Tol Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat terpantau mulai mengalami kenaikan volume lalu lintas kendaraan pada arus mudik 2023 gelombang pertama.
Berdasarkan data milik PT Jasa Marga (Persero) yang dihimpun sejak pukul 16.00 WIB sampai dengan 21.00 WIB yang ANTARA terima di Karawang, Jumat, sebanyak 11.682 unit kendaraan telah masuk dari gardu arah Jakarta menuju Bandung.
Jumlah ini terpantau meningkat dibandingkan banyaknya kendaraan yang masuk dari Jakarta menuju Tol Cikampek Utama di jam dan rute yang sama pada Kamis (13/4) yakni 10.050 unit.
Kemudian untuk gardu keluar ke arah Jakarta, total kendaraan yang masuk ada 5.588 unit, meningkat dari hari sebelumnya yang berjumlah 5.615 unit kendaraan. Dengan rincian per hari ini sebanyak 3.213 kendaraan berasal dari Jakarta-Cikampek, dan 2.375 kendaraan berasal dari Cipali.
Kenaikan volume lalu lintas tersebut terlihat dalam pantauan ANTARA di lapangan, dimana meski hujan turun di area tol dengan intensitas yang deras, namun tidak menghalangi setiap kendaraan untuk terus berdatangan dan mengantre membayar di gardu tol.
Hingga pukul 23.28 WIB saja, jalur tol banyak dilalui oleh bus dan truk angkut. Beberapa mobil kendaraan pribadi pun mulai bermunculan dengan banyak muatan yang diletakkan di atas kap mobil.
Situasi ini selaras dengan anjuran Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada masyarakat, untuk mudik lebih awal agar terhindar dari kepadatan di hari puncak arus mudik Lebaran tahun ini, yang diprediksi akan terjadi mulai tanggal 18 sampai dengan 21 April 2023.
Bagi masyarakat yang sudah bisa libur, silahkan mudik lebih awal mulai hari ini tanggal 13 April sampai dengan 17 April nanti karena jalanan masih tidak terlalu padat, ujar Menhub Budi.
Sejumlah upaya dilakukan pemerintah untuk memecah kepadatan arus penumpang dan kendaraan di satu hari tertentu, sehingga tidak terjadi satu puncak arus mudik yang terlalu tinggi yang menyebabkan kepadatan tidak bisa dikendalikan.
Misalnya seperti rencana rekayasa lalu lintas yang akan dimulai diberlakukan pada 18 April 2023, mulai dari jalur tol Cikampek kilometer 72 sampai Gerabang Tol Kalikangkung kilometer 414.
Upaya lain yang disebutkan yaitu libur cuti bersama menjadi tanggal 19-25 April 2023, agar ada tambahan hari yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan perjalanan lebih awal atau tidak mepet dengan hari H Lebaran. (FAR)
Baca Juga: Puncak Mudik Sabtu 6 April, Jasa Marga Sebut 1,86 juta Kendaraan Keluar Jabodetabek Lewat Tol
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024