CARITAU GARUT - Ada kerumunan yang tak biasa di lapangan SOR ARR Adiwija, Kabupaten Garut Jawa Barat, pada Sabtu (15/72023). Meski terlihat seperti acara pada biasanya, siapa yang kira, jika semua peserta yang hadir tersebut memiliki satu nama, Asep.
Paguyuban Asep Sedunia mengajak seluruh nama Asep dengan berbagai latar belakang untuk memberikan manfaat terbaik bagi bangsa Indonesia.
Ya, acara yang dihadiri Bupati Garut Rudy Gunawan dan Gubernur Jawa Barat Ridwan kamil tersebut adalah acara pertemuan pemilik nama Asep di Garut yang diikuti juga oleh peserta dari kota lainnya. Acara tersebut digagas oleh Paguyuban Asep Sedunia.
Tak hanya dari kota dan kabupaten dalam negeri, tapi ada peserta yang berasal dari dari luar negeri, seperti Arab Saudi yang datang untuk menghadiri pertemuan Asep, sekaligus pulang kampung ke Garut.
Presiden Paguyuban Asep Sedunia, Asep Ruslan menyampaikan, bahwa kegiatan pertemuan nama Asep bertajuk ‘Silaturasep Sajagat di Garut Intan’ yang digelar hingga Minggu (16/7) itu dalam rangka menjaga silaturahmi, sekaligus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Semakin bersatu, sebagaimana semboyan kita," katanya.
"Apapun profesinya, apapun kegiatannya kita di masyarakat Asep harus memberikan manfaat yang sebaik-baiknya ti Asep, ku Asep, keur Indonesia (dari Asep, oleh Asep, untuk Indonesia)," kata Presiden Paguyuban Asep Sedunia, Asep Ruslan Sabtu (15/7/2023).
Tercatat, sebanyak 1.567 orang bernama Asep berbagai kalangan dan profesi turut hadir dalam acara silaturahmi tersebut berdasarkan daftar kehadiran panitia.
Selain silaturahmi, acara tersebut juga diisi oleh ragam kegiatan lainnya mulai dari talkshow hingga santunan. Kegiatan terdiri atas dua bagian, pada hari Sabtu, 15 Juli 2023, acara dimulai dengan pembukaan, termasuk menyantuni 210 anak yatim piatu.
"Acara santunan untuk yatim piatu sebanyak 319 yatim piatu, sesuai dengan hari lahir Garut lah seperti itu," kata Asep Jaelani, dikutip dari laman jabaprov.go.id.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, acara ‘Silaturasep di Garut’ merupakan kegiatan yang dapat dibanggakan, karena semua nama Asep dari berbagai daerah di Indonesia bisa berkumpul bersilaturahmi di Kabupaten Garut.
Baca Juga: Tak Balas Serangan Anies, Kang Emil Puji Prabowo: Kualitas Negarawan
"Kami bangga berkumpulnya para Asep, semua profesi di sini ada dan Asep ada di seluruh dunia, dan ini menjadi kebanggaan, kegiatannya selama dua hari," ungkap Rudy Gunawan, dilansir dari Antara.
Arti Nama Asep
Nama Asep sendiri melekat dan identik dengan suku Sunda. Sunda merupakan suku dengan populasi terbesar kedua di Indonesia merujuk pada data Sensus Penduduk Tahun 2010 oleh Badan Pusat Statistik. Persentasenya mencapai 15,5% dari total penduduk Indonesia pada tahun tersebut.
Dalam masyarakat Sunda, nama Asep merupakan nama kesayangan yang diberikan orangtua bagi anak laki-laki, diambil dari kata ‘kasep’ yang berarti tampan.
Dalam berjudul 'Kosmologi Sistem Nama Diri (Antroponim) Masyarakat Sunda: dalam Konstelasi Perubahan Struktur Sosial Budaya' karya Dede Kosasih yang dipublikasikan di laman Universitas Pendidikan Indonesia, menyebutkan, jika pemberian nama dalam berbagai budaya diwarnai oleh kondisi sosial budaya yang dianut oleh masyarakatnya.
Dalam makalahnya, Dede Kosasih menyebutkan jika nama Asep juga termasuk dalam istilah panggogo atau panggilan sayang di suku Sunda sebagaimana pemberian nama Asep hingga Ujang untuk laki-laki hingga Eneng dan Euis untuk perempuan.
Belakangan, dilansir dari laman situs web Paguyuban Asep Dunia, komunitas tersebut juga memiliki filosofinya sendiri soal nama Asep. Selain nama kesayangan, menurut mereka, nama tersebut sekaligus jadi doa bagi anak laki-laki. ‘A’ itu artinya agama, ‘S’ itu sosial atau berjiwa sosial, ‘E’ itu ekonomi atau menjadi pemimpin dalam dunia usia dan ‘P’ adalah Pendidikan.
Sejarah Paguyuban Asep Dunia (PAD)
Dilansir dari laman resminya, paguyubanasep.com, dijelaskan jika PAD berdiri pada 1 Agustus 2010. Pendiri PAD sendiri diinisiasi oleh Asep Kambali dan didukung Asep Iwan Gunawan, Asep Bambang Fauzi, Asep Rahmat dan Asep Dudi.
PAD lahir menjadi gerakan sosial yang masif dan konkret. "PAD merupakan wadah silaturahmi dan aktualisasi diri orang-orang yang bernama Asep di seluruh dunia. Kita menyadari, bahwa persoalan bangsa ini sangatlah kompleks. Maka pemilik nama Asep yang tergabung dalam PAD hadir dengan membawa misi pelestarian budaya" kata Asep Kambali, sejarawan dan aktivis pelestarian budaya serta pendiri Komunitas Historia Indonesia (KHI).
Menurut Asep Kambali, PAD didirikan bukan untuk bermaksud mengekslusifitaskan diri orang-orang yang bernama Asep. "Kami, para pendiri PAD menyadari, bahwa saat ini nama Asep sudah jarang diberikan oleh orangtua sebagai nama kepada anaknya. Untuk itu nama Asep perlu dilestarikan, karena tidak saja identik dengan nama orang Indonesia tetapi juga menunjukkan identitas suku Sunda," tambahnya. (IRN)
Baca Juga: Kontes Ternak Jawa Barat 2023
asep paguyuban asep dunia paguyunan asep sedunia silahturasep presiden paguyuban asep sedunia gubernur jawa barat ridwan kamil bupati garut garut
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...