CARITAU JAKARTA - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan bahwa Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Provinsi Sulawesi Utara, pada Senin (10/7/2023) pagi meluncurkan awan panas guguran sejauh dua kilometer.
Dalam keterangan tertulisnya, Kepala Badan Geologi Sugeng Mujiyanto mengatakan bahwa awan panas guguran dari Gunung Karangetang meluncur ke sektor tenggara, arah Kali Kahetang.
Baca Juga: BPBD Bogor Evakuasi Dua Korban Tanah Longsor Puncak
Menurut dia, Gunung Karangetang dua kali meluncurkan awan panas guguran pada Senin pagi. Pada pukul 07.59 WITA gunung api itu meluncurkan awan panas guguran dengan dengan amplitudo maksimum 30 milimeter selama 220 detik dan pada pukul 08.50 WITA meluncurkan awan panas guguran dengan amplitudo maksimum 20 milimeter selama 205 detik.
Badan Geologi meminta warga maupun wisatawan tidak mendekati, tidak melakukan pendakian, dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yang mencakup area dalam radius 2,5 kilometer dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan) serta area perluasan sektoral ke arah barat daya, selatan, serta tenggara sejauh 3,5 kilometer.
Selain itu, Badan Geologi meminta warga untuk mewaspadai dampak guguran lava dan awan panas guguran dari Gunung Karangetang.
Warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Karangetang juga diminta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman lahar hujan dan banjir bandang.
Setelah Gunung Karangetang meluncurkan awan panas guguran pada Senin pagi, sebagian warga di sekitar gunung diarahkan untuk mengungsi di Gereja Tampuna, Kampung Bolo, Kelurahan Tarorane, Kecamatan Siau Timur, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro.
BPBD Ungsikan Warga
Sementara, sebanyak 17 warga atau sembilan kepala keluarga Dusun Bolo, Kelurahan Tarorane, Kecamatan Siau Timur, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, diungsikan akibat awan panas guguran Gunung Karangetang.
"Sekarang ini sementara dalam proses evakuasi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, Sonny Belseran di Manado, Senin (10/7/2023).
Warga Dusun Bolo yang diungsikan tersebut, kata dia, permukimannya sangat dekat dengan titik luncuran awan panas guguran yakni sekitar 750 meter.
"Memang sangat dekat jaraknya. Karena itu langkah yang diambil pemerintah bersama dengan instansi terkait lainnya adalah melakukan evakuasi," ujarnya.
Dia berharap, warga tidak kembali untuk sementara waktu ke dusun tersebut setelah langkah evakuasi mulai dilakukan pukul 08.10 WITA.
"Mereka akan dievakuasi ke kelurahan Tarorane," ujarnya.
Setelah dievakuasi dan diungsikan sementara, pemerintah akan mendistribusikan logistik makanan kepada keluarga terdampak.
Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang di Pulau Siau merekam terjadinya awan panas guguran pada pukul 07.58 WITA.
Jarak luncur diperkirakan dua kilometer dan mengarah ke Kali Kahetang atau sektor tenggara, kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia P Tatipang di Manado.
Warga yang dievakuasi sementara diarahkan ke Gereja Bukit Zaitun Tampuna, Kelurahan Tarorane Lingkungan IV RT 02. (IRN)
Baca Juga: Banjir dan Longsor di Sumbar Sebabkan 26 Orang Meninggal Dunia, 11 Korban Masih Hilang
bpbd awan panas semburan awan panas badan geologi energi dan sumber daya mineral gunung karangetang kali kahetang
Polda Sumut Temukan Ladang Ganja Lima Hektare Berk...
Akses Darurat Melintasi Cagar Alam Lembah Anai
Kepala Kantor OBU Merauke Tersandung Kasus KDRT, K...
JK Bingung Kenapa Eks Dirut Pertamina Karen Agusti...
Perjalanan 40 Bhikkhu Thudong Menuju Borobudur