CARITAU SURABAYA – Sepekan jelang Bulan Ramadan 1444 H, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Masjid Raya Islamic Centre Jawa Timur yang terletak di jalan Raya Dukuh Kupang, Dukuhpakis, Surabaya, Sabtu (18/3/2023).
Gubernur Khofifah tidak hanya mengajak masyarakat bersama-sama memakmurkan Masjid Raya Islamic Centre Jawa Timur, namun juga optimis bahwa masjid ini akan mampu memberikan manfaat dan nilai tambah bagi jamaah dan masyarakat di sekitarnya.
Baca Juga: Bank Jatim Dukung Pendanaan Pengembangan JIIPE Gresik
"Biasanya pendekatan kita memakmurkan masjid. Tapi sekarang memakmurkan masjid dan memakmurkan jamaahnya," tegas Gubernur Khofifah.
Memakmurkan jamaah yang dimaksud Gubernur Khofifah yaitu masjid ini akan menjadi wadah dan sarana untuk memberikan pendampingan pada jamaah dalam sektor wirausaha.
Terutama karena lokasi Masjid Raya ini sangat dekat dengan lingkungan eksekutif dan kantor-kantor lembaga strategis di Jawa Timur. Sehingga diharapkan Gubernur Khofifah masjid raya ini bisa dijadikan sebagai sarana untuk memberikan nilai tambah bagi jamaah dan masyarakat.
“Selain itu di masjid yang satu kompleks dengan Islamic Center ini juga ada kantor Baznas Jatim, yang memiliki sangat banyak program pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat termasuk didalamnya Zakat Produktif,” tegasnya.
Khofigah mengatakan sekarang ini Baznas Jatim sedang getol melaksanakan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program Z-Chicken bagi driver ojek online wanita. Program ini bisa diperluas untuk memberikan kemanfaatkan bagi jamaah dan masyarakat.
Orang nomor satu di Jatim ini menyebut masjid ini sengaja dinamai dengan masjid raya karena memang ada klasifikasi tersendiri dalam penamaan masjid. Untuk tingkat provinsi penyebutannya adalah masjid raya.
"Provinsi Jawa Timur ini secara kualifikasi ternyata memang belum memiliki masjid raya. Di islamic centre ini memang ada masjid yang ada di belakang. Tapi saya juga minta agar bangunan masjid seimbang dengan gedung Islamic Centrenya," imbuhnya.
Pembangunan Masjid Raya Islamic Centre ini belum 100% rampung namun siap difungsikan sebagai tempat ibadah masjid, Seperti air mancur akan digarap sebelum Maret.
Khofifah menjelaskan pembangunan masjid ini menggunakan dana APBD Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 52,7 milliar.
“Pembangunan masjid ini diawali dengan penentuan konsep desain pada 2020, perencanaan pada 2021, pembangunan fisiknya selama 7 bulan dan mulai dilaksanakan pembangunannya pada September 2022,” katanya.
Fasad Masjid ini mengandung beberapa makna seperti bentuk fasad miring membuka ke atas sebagai perumpamaan tangan yang terbuka menengadah, memanjatkan doa. Kemudian fasad kotak-kotak (waffle) dengan nama-nama kabupaten/kota se-Jatim pada modul kotak berbagai warna yang disusun acak sebagai representasi kebersamaan dalam keberagaman.
Sedangkan mihrab terbuka menghadap kiblat dan taman (alam) dengan satu titik fokus, mengingatkan pada kebesaran dan ke-esa-an Allah SWT. Dan fasad waffle juga berfungsi sebagai kulit kedua untuk mengurangi intensitas panas matahari yang masuk yang akan menurunkan beban pendingin buatan.
Masjid Raya Islamic Centre ini berdiri diatas lahan seluas 6.406 m2 dengan luas bangunan mencapai 5.800 m2. Masjid ini mampu menampung 3.630 jemaah. 1584 jamaah di lantai 1, 1046 jamaah di lantai 2, dan 1.000 jemaah di halaman masjid.
Gubernur Khofifah mengatakan bahwa standar kelayakan masjid Raya Islamic Centre Prov Jatim ini sudah ramah disabilitas.
“Dengan lantai yang dikhususkan untuk rekan-rekan disabilitas. Jadi ini sangat mudah diakses,” kata Gubernur Khofifah. (HAP)
Baca Juga: Pemprov Jatim Tawarkan Vietnam Kerja Sama Investasi Infrastruktur Senilai Rp6,14 Triliun
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024