CARITAU JAKARTA - Partai Gelora optimis pasangan calon presiden (Capres) - calon wakil presisen (Cawapres) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memenangi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 satu putaran.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. Dirinya mengatakan, Prabowo-Gibran adalah pasangan yang paling ideal dibandingkan pasangan lain, seperti Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Baca Juga: Raja Yordania Ucapkan Selamat ke Prabowo
Diketahui, Gelora merupakan partai yang masuk di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama Golkar, Gerindra, PAN, PSI, Demokrat, Partai Garuda, Parta Prima.
"Sekarang ini kita sadar ada di tengah. Dagangan kita, dagangan yang paling ideal. Yang penting tarinya dibikin anggun, Insya Allah semua ke kita. Jadi logika kita bisa menang satu putaran itu sangat mungkin, karena memang kita adalah kandidat yang sangat indah," kata Fahri Hamzah dikutip, Kamis (2/11/2023).
Menurut Fahri, kandidat lain akan sulit menarik suara dari kelompk usia muda, yang jumlahnya disebut mencapai 60 persen itu, meski sudah berbicara masalah milenial dan pemuda hingga berbusa-busa.
"Orang boleh ngomong soal milenial dan pemuda, tapi begitu Gibran tampil, lewat semua itu orang. Mereka terlalu terpesonafikasi terhadap calon kita, karena tidak ada seperti calon kita. Itu yang membuat orang sakit perut, apa boleh buat, salah sendiri kan," ujar Fahri.
Fahri menilai saat ini banyak pihak yang naik pitam terhadap Gibran, terutama di partai tertentu, karena Wali Kota Solo itu merasa diangap sebagai figur yang penting di internalnya.
"Mungkin kemarahan itu, sebab karena katakanlah tiba-tiba ada kartu Mas Gibran, yang kartu ini sangat penting sekali, tetapi lepas dari tangan mereka, itulah kemarahan-kemarahan yang tidak bisa kita berargumen dengan nalar sistem," ujarnya.
Pihak yang marah itu, saat ini merasa berseberangan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka juga terus mendorong black campaign atau kampanye hitam dan narasi kritis terhadap pribadi Presiden dengan mengangkat isu politik dinasti misalnya, secara terus menerus.
Padahal, menurut dia, politik dinasti tak relevan di Indonesia yang menganut sistem demokrasi. “Dalam demokrasi, doktrinnya adalah mustahil dalam demokrasi ini satu orang mengontrol semua permainan," ucapnya.
Eks kader PKS ini menganggap Presiden Jokowi tak pernah berubah. Ia mengatakan, Jokowi dianggap tak sejalan dengan pihak tertentu yang dulu mendukungnya dan tengah marah saat ini.
"Saya barusan podcast sama Adian (Adian Napitupulu, politisi PDIP), saya bilang, ‘Ian kamu itu lagi marah. Ian, kamu mempersonalisasi Pak Jokowi’," papar Fahri.
Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini menilai kemarahan pihak tertentu itu merupakan fakta politik yang harus dihadapi. Ia optimistis Prabowo-Gibran bisa melalui situasi politik saat ini dan memenangkan Pilpres 2024.
"Begitu Mas Gibran muncul sebagai kartu yang signifikan dahsyat, akibatnya banyak orang marah. Tapi bahwa Prabowo-Gibran adalah simbolisasi dari idealnya kepemimpinan yang akan datang," ujar dia. (DID)
Baca Juga: Lansia Mencoblos di Rumah Betang Sungai Utik
partai gelora fahri hamzah prabowo - gibran menang satu putaran capres cawapres pilpres 2024 pemilu 2024
Bawaslu RI Gelar Media Gathering untuk Evaluasi Pe...
RDF Rorotan Segera Beroperasi di Jakarta, Olah 2.5...
DPRD DKI Jakarta Dukung PAM Jaya Tingkatkan Layana...
Karutan Makassar Perketat Pengawasan Penyalahgunaa...
Sekda Marullah Beri Penghargaan Siddhakarya Bagi 1...