CARITAU KEDIRI – Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berencana membangun asrama haji menyusul akan beroperasinya Bandar Udara (Bandara) Dhoho di kabupaten ini.
Bandara Dhoho Kediri merupakan bandara pertama di Indonesia yang dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dalam hal ini, pembangunannya dilakukan oleh PT Gudang Garam melalui anak perusahaannya PT Surya Dhoho Investama.
Baca Juga: PLN Pastikan Keandalan Suplai Kelistrikan Bandara Dhoho Kediri
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, mengemukakan, untuk pelayanan umrah dan haji memang perlu dipersiapkan asrama haji dan rumah sakit terdekat.
"Dua hal tersebut disyaratkan oleh Pemerintah Arab Saudi. Ini perlahan-lahan dan secara progresif kami akan lakukan itu," kata Himawan di Kediri, Sabtu (15/7/2023).
Hingga kini, Pemkab Kediri masih mengkaji untuk lokasi pembangunan asrama haji tersebut. Pemkab Kediri juga harus berkoordinasi dengan lintas sektor jika nantinya bandara sudah beroperasi dan dimanfaatkan untuk penerbangan haji dan umrah.
Kementerian Perhubungan juga masih berkoordinasi dengan General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi untuk rencana pelayanan haji dan umrah di Bandara Dhoho Kediri.
Hal tersebut dikemukakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau pembangunan Bandara Dhoho di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Jumat (14/7/2023).
"Untuk melayani penerbangan haji dan umrah masih harus berkoordinasi dengan General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi. Bila izin itu sudah dikantongi, penerbangan untuk haji dan umrah baru bisa dilakukan dari Bandara Dhoho Kediri," katanya.
Menhub juga mengungkapkan, untuk pelayanan penerbangan haji, selain asrama haji dan rumah sakit, Kementerian Perhubungan juga meminta dukungan pemerintah daerah dalam penyiapan fasilitas penunjang seperti penginapan atau hotel di dekat bandara.
"Melihat perkembangan pembangunan bandara diperkirakan Desember 2023 Bandara Dhoho Kediri tersebut sudah bisa dimulai untuk penerbangan," katanya.
Bandara Dhoho Kediri nantinya akan memiliki runway atau landas pacu 3.300 x 60 meter, apron commercial 548 x 141 meter, apron VIP 221 x 97 meter, empat taxiway, dan lahan parkir seluas 37.108 meter persegi. Pada sisi darat, bandara ini akan memiliki terminal penumpang seluas 18.000 meter persegi berkapasitas 1,5 juta penumpang per tahun.
Landas pacu sepanjang 3.300 meter merupakan kualifikasi bandara ultimate dan mampu didarati oleh Boeing 777, sesuai dengan rencana Bandara Dhoho Kediri yang juga akan dimanfaatkan untuk keperluan ibadah umrah dan haji.(HAP)
Baca Juga: Tinjau Proses Kalibrasi Bandara Kediri, Menhub Prediksi Diresmikan Februari 2024
bandara dhoho kediri pemkab kediri layanan penerbangan haji menhub budi gudang garam
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024