CARITAU JAKARTA - Pada 20 April 2023 atau pada 29 Ramadhan 1444 Hijriah di langit akan kembali terjadi sebuah fenomena yang unik dan langka yang disebut Gerhana Matahari Hibrida.
"Mengapa disebut Hibrida? Karena pada waktu yang bersamaan terjadi dua macam gerhana, yaitu Gerhana Cincin dan Gerhana Total," kata Planetarium Jakarta seperti dikutip dari akun media sosialnya, Senin (3/4/2023).
Baca Juga: Jakarta Tanpa Bayangan Tidak Terlihat Sempurna
Fenomena ini akan dimulai dengan Gerhana Matahari Cincin yang kemudian berubah menjadi Gerhana Matahari Total dan setelah itu kembali menjadi gerhana Matahari Cincin dalam waktu singkat.
Hal ini terjadi akibat konfigurasi Matahari, Bulan, dan Bumi yang membentuk satu garis lurus, sehingga bayangan Bulan jatuh ke permukaan Bumi.
Saat fenomena ini terjadi, daerah di Bumi yang berada di bawah bayangan inti (umbra) Bulan akan mengalami Gerhana Matahari Total, sementara daerah di Bumi yang berada di bawah penumbra akan mengalami Gerhana Matahari Sebagian.
Karena kondisi ini, maka saat fenomena terjadi, Indonesia kebagian jalur Gerhana Matahari Total, sementara untuk wilayah di Samudera Hindia maupun Pasifik akan dapat melihat Gerhana Matahari Cincin.
Gerhana Matahari Hibrida dapat disaksika di beberapa daerah di Indonesia. Berikut rinciannya:
Maluku
Pulau Kisar
Pulau Maopora
Pulau Damar
Pulau Watubela
Papua Barat
Kepulauan Antalisa
Randepandai
Roswar
Pulau Num
Papua
Wooi
Serui
Biak Kota
Wilayah Indonesia yang mengalami gerhana Matahari sebagian adalah Jakarta, Yogyakarta, Medan, dan Jayapura. Ada lima dampak dari Gerhana Matahari Hibrida ini, yaitu:
Cuaca menjadi gelap
Ketika Gerhana Matahari terjadi langit yang awalnya cerah berubah menjadi gelap seperti malam hari, sehingga bintang yang selama ini tidak terlihat saat siang hari dikarenakan intensitas (sinar) Matahari lebih dominan, akan muncul, sementara planet-planet yang berada di atas ufuk (garis pemisah Bumi dan langit) akan terlihat;
Penurunan suhu
Ketika Gerhana terjadi, suhu pada siang hari di wilayah-wilayah yang mengalami fenomena ini, turun hingga 4-5 derajat Celcius,sehingga udara menjadi dingin. Hal ini terjadi akibat berkurangnya intensitas Matahari.
Perubahan perilaku hewan nokturnal
Langit yang gelap akibat gerhana total membuat perilaku hewan nokturnal atau hewan yang tidur pada siang hari dan beraktivitas serta mencari makan di malam hari, contohnya burung hantu, berubah selama fenomena berlangsung. Hewan-hewan itu akan terbangun, tetapi akan tidur lagi setelah gerhana berlalu.
Di sisi lain, saat Gerhana Sebagian terjadi, hewan-hewan tidak nokturnal akan gelisah, dan ketika Gerhana Matahari Total berlangsung, mereka akan tidur
Pasang air laut
Gerhana Matahari menyebabkan pasang air laut mengalami peningkatan dari kondisi biasanya akibat fase konjungsi atau bulan baru ketika Matahari, Bulan, dan Bumi berada dalam satu garis lurus. Karenanya, saat gerhana berlangsung, masyarakat hendaknya tidak beraktivitas di pantai atau melakukan pelayaran.
Dapat merusak penglihatan
Gerhana Matahari berisiko merusak retina mata bilamkita manusia melihat gerhana iru secara langsung. Karenanya, masyarakat yang ingin melihat gerhana itu hendaknya menggunakan kacamata gerhana, teropong astronomi atau teropong medan binokuler atau monokuler untuk menyaksikan gerhana Matahari Total dan Gerhana Sebagian.
Sebelum alat-alat itu digunakan, juga disarankan untuk lebih dulu memasang filter pada bagian depan instrumen yang di arahkan ke posisi gerhana berlangsung.
Tidak disarankan melihat Gerhana Matahari melalui pantulan permukaan air karena dapat memantulkan cahaya dari gerhana Matahari dan hal ini berisiko merusak mata.
Pengamatan bersama Gerhana Matahari Parsial di kawasan Taman Ismail Marzuki serta nonton bareng pengamatan Gerhana Matahari Total yang disiarkan langsung dari Biak Numfor dan Gerhana Matahari Sebagian dari Pantai Mercusuar, Anyer. (DID)
Baca Juga: Siap-siap, Besok Jakarta Akan Alami Fenomena Hari Tanpa Bayangan
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024