CARITAU JAKARTA - Setelah melalui enam tahun dengan dua mini album, delapan single, music video dan sebuah short movie, band organic rock asal Bekasi, Peraukertas akhirnya merilis album penuh perdana bertajuk ‘Adaptasi Atau Mati’.
Album ini berisikan 15 lagu andalan mereka bersama di bawah naungan label independen Sweetspot Records Indonesia.
Baca Juga: Pasangan Adik Kakak Rheno Poetiray dan Regina Poetiray Luncurkan Single Bareng 'Satu Arah'
Tercetusnya ide membuat album penuh ini sebenarnya sudah ada di benak Peraukertas sejak awal tebentuk. Namun lantaran kesibukan dan lain hal, ide menelurkan album harus tertunda sekian lama.
“Seiring berjalan waktu, jam terbang, ketemu temen baru, kita sadar jika album penuh itu enggak sembarangan dibuat semudah membalikkan telapak tangan. Dan di tahun keenamkita jalan baru merasa ini momen yang pas, yakin dan nemu jalannya untuk bisa rilis album penuh. Cukup berdarah-darah sih untuk bisa sampai sini,” ujar sang vokalis sekaligus gitaris, Candra Kim melalui resmi yang diterima Caritau.com, Jumat (11/11/2022).
Laiknya band rock yang pada umumnya mengangkat tema perlawanan terhadap institusi, pemerintah dan sistem, hal ini tak berlaku bagi Peraukertas. Melalui album ini, Peraukertas secara garis besar menceritakan bagaimana melawan musuh terbesar yaitu diri sendiri.
Berbekal dari pengalaman yang dialami para personel Peraukertas dalam menemukan jati diri hingga mengejar suatu tujuan, album ini seakan menjadi refleksi perjalanan hidup mereka.
Jika era kaset ada namanya side A side B, Peraukertas membagi empat bagian dalam album ini dengan sebutan ‘elemen’. Enam lagu terdiri dari elemen api yang memiliki karakter menggebu-gebu, marah- marah, teriak-teriak, penuh emosi, distorsi gitar yang cukup kuat.
Sedangkan empat lagu mengadirkan elemen air yang ada sedikit sentuhan elektronik dalam komposisi aransemennya.
Sementara it, tiga elemen udara adalah elemen paling pop di dalam album ini karena memasukkan unsur folk dan alunan chorus yang cukup easy listening. Sedangkan di dua track terakhir, mewakili elemen tanah dan perpaduan dari semua elemen dalam album ini.
Peraukertas tidak sendirian menggarap album ini, turut pula Tuantigabelas, Yai Item, Hyndia, Dzee, Tj Abdillah hingga Iga Massardi untuk menemani perjalanan tiap elemen dalam album ini.
Dan juga pengisi instrument tambahan di beberapa lagu dalam album ini seperti Budihendrix, Ikhsan Pradana, Bagus Pandu, Irfan Ahmad yang sudah enam tahun berlayar sudah menemani Peraukertas.
Debut album Peraukertas ini sudah tersedia di seluruh platform musik digital. Tidak hanya menjadikan ‘Mengetuk Surga’ sebagai lagu yang menjadi jagoan, Peraukertas juga langsung merilis music videonya dalam satu waktu sekaligus tanpa basa-basi.
Melalui hadirnya debut album ini, Peraukertas berharap kehadiran mereka bisa diterima oleh para pendengar musik di Indonesia yang sedang mencari album rock yang bisa membangkitkan gairah kehidupan. (RIO)
Baca Juga: Kwartet Pop Lightcraft Sebar Harapan dan Semangat dengan Luncurkan Video Klip ‘Permanence’
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024