CARITAU JAKARTA - Pengamat politik Faizal Assegaf menanggapi upaya penjegalan yang dilakukan terhadap Anies Baswedan. Tak hanya dari lawan politik, bahkan upaya penjegalan juga datang dari dalam NasDem, yang notabene-nya partai pengusung.

Faizal menyayangkan adanya upaya penjegalan yang dilakulan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Ia menilai akan berakibat fatal jika upaya tersebut terus dilakukan. Mengingat masifnya dukungan rakyat terhadap Anies Baswedan.

Baca Juga: Singgung Korban Tewas saat Hitung Suara Pemilu 2019, Anies Berjanji Bangun Reformasi Hukum!

"Peran partai sebagai saluran aspirasi rakyat tapi terkendala aturan PT 20 persen, harus berkoalisi dan asbab itu memicu dinamika. Di luar urusan parpol, menariknya dukungan rakyat pada Anies semakin masif dan tak terbendung," kata Faizal dalam keterangannya, Kamis (19/1/2023).

"Tentu fatal bila Anies dijegal dengan menzalimi realitas tersebut," lanjut dia.
 

Sejak dideklarasikan oleh Nasdem pada 3 Oktober 2022, bukan hanya elektabilitas Anies yang meroket, Faizal bilang dukungan rakyat secara organik pun turut melejit. Hal itu menurutnya merupakan modal.

"Terlebih bila rakyat berkumpul dalam skala besar untuk menegaskan solidaritas yang lebih solid. Tapi tampaknya hal itu belum maksimal dilakukan, karena rakyat terjebak manuver partai," ujarnya.

Di sisi lain, mengkonsolidasikan dukungan rakyat pada Anies di bawah bayang dinamika parpol sangat berbahaya. Konflik tersebut menurutnya mengikis solidaritas rakyat.

"Harus keluar dari kondisi itu, bergerak lebih agresif menggalang solidaritas dan menunjukan kekuatan yang berlipat ganda," terangnya.

Kondisi tersebut kata dia mesti segera diakhiri, caranya bisa dengan gerakan politik rakyat melalui konsolidasi massa.

"Jika pilihan ini diabaikan, maka rakyat yang mendukung Anies akan kehilangan momentum dan berpeluang dikhianati atau dijegal. Rapatkan barisan, kehendak rakyat adalah kunci," pungkasnya. (DID)

Baca Juga: Pimpinan Tinggi Parpol KPP Bakal Turun Gunung Menangkan Anies di 2024