CARITAU JAKARTA - Relawan Muda Airlangga (RMA) tetap teguh untuk terus mendorong Airlangga Hartarto sebagai sosok capres di perhelatan Pilpres 2024.

Langkah RMA tetap mencapreskan AH ini ditengah kuatnya terpaan wacana Munaslub Golkar dan kabar bahwa Partai Golkar mulai menawarkan sosok Waketum Partai Golkar yang juga Gubernur Jabar Ridwan Kamil sebagai cawapres di Pilpres 2024.

Baca Juga: Respon Wacana Hak Angket, TKN: Urgensinya Apa?

"Sehubungan dengan dinamika internal Partai Golkar terkait usulan Munaslub dan usulan dari tim teknis Partai Golkar yang menginisiasi koalisi bersama PDIP, Melchias Mekeng, bahwa Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil mempunyai peluang sebagai alternatif nama cawapres yang akan diusulkan kepada koalisi PDIP," kata Ketua Dewan Pembina Relawan Muda Airlangga, Khalid Zabidi melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (29/7/2023).

"Relawan Muda Airlangga tetap fokus pencapresan Airlangga Hartarto dan sedang melakukan persiapan Konsolidasi Nasional RMA II Bulan Agustus nanti untuk mengumumkan nama Capres dan Cawapres dari RMA yang bisa diusung dalam Pilpres 2024 mendatang," lanjut dia.

Sebelumnya, Melchias Marcus Mekeng, Wakil Ketua Umum Partai Golkar mengatakan kepada awak media, bahwa saat ini pihaknya mulai melirik untuk mengajukan Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjadi bakal cawapres di Pilpres 2024.

“Ridwan Kamil itu disurvei calon presiden nomor empat loh, di survei cawapres kadang-kadang nomor satu, kadang-kadang nomor dua. Itu kan kader Golkar, dia salah satu wakil ketua umum,” ujarnya, Jumat (28/7/2023).

Lebih lanjut, Mekeng mengungkapkan dalam pertemuan Airlangga dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, Kamis (27/7/2023) belum ada pembahasan terkait upaya mendorong sosok RK menjadi bacawapres mendampingi bacapres PDI-P Ganjar Pranowo.

Menurutnya, pembahasan terkait hal tersebut akan menjadi bagian pembahasan dan tugas tim teknis yang dibentuk oleh Partai Golongan Karya (Golkar) dan PDIP yang akan membahas kerjasama kedua parpol. (DID)

Baca Juga: Surya Paloh Soal Wacana Pemakzulan Presiden Jokowi: Sayang Kalau Itu Dilakukan