CARITAU JAKARTA - Ingatan publik masih segar saat Pilkada 2017 di Jakarta. Julukan Bapak Politik Identitas melekat pada mantan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Apakah eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini akan tetap menggunakan politik identitas pada Pilpres 2024? Pertanyan itulah yang dilontarkan jurnalis Beverley O’Connor, dalam siaran program berita ABC Australia.
Baca Juga: Presiden Cuti Kampanye, Pengamat: Negara Bakal Terabaikan
"Jadi dalam hal ini Anda tahu Anda mendapat dukungan dari tiga partai besar. Dan lagi, satu lagi adalah kelompok Islamis konservatif, partai Islamis. Apakah Anda berkomitmen untuk tidak menempuh jalan itu lagi? Apakah Anda akan mencoba dan memisahkan agama dari pencalonan presiden Anda?" tanya sang Jurnalis dilansir dari akun Twitter Anies Baswedan, Senin (13/3/2023).
Anies menjelaskan, bahwa dalam pengambilan kebijakan, ia selalu mendasarkan pada empat hal.
Pertama adalah prinsip kesetaraan, kepentingan umum, akal sehat, hukum, aturan dan peraturan.
“Jadi ini bukan tentang siapa yang mendukung Anda tapi bagaimana Anda mengambil keputusan saat Anda menjabat,” jelas Anies.
Anies menegaskan tak ada utang politik bagi pendukung. Namun ia tak menampik, publik kerap beranggapan bahwa ketika kita didukung oleh kelompok konservatif, maka itu cerminan dari tokoh yang diusung.
“Dan itulah intinya. Kadang-kadang Anda berasumsi bahwa jika Anda didukung oleh kelompok ini dan kelompok itu, maka Anda bertindak tidak sesuai dengan prinsip kesetaraan, coommon sense, kepentingan publik juga aturan dan peraturan, dan saya telah menjalani lima tahun dan membuktikan. Bahwa kita bisa melakukan itu, oleh karena itu melihat ke masa depan,” pungkasnya.
Bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan itu menegaskan, siapapun yang mengusungnya di Pemilihan Umum (Pemilu), tak akan memengaruhinya dalam mengambil kebijakan ketika menang. Ia mencontohkan saat dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Saat itu, stigma terhadap Anies sebagai pemimpin yang memainkan politik identitas melekat pada dirinya. Imbas saat Pilkada DKI Jakarta 2017.
Tapi menurutnya, selama lima tahun menjabat sebagai orang nomor satu di Jakarta, ia melakukannya dengan baik. Kebijakan yang diambil tak mendiskriminasi pihak manapun.
Kini, Anies Baswedan kembali akan bertarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Tiga partai telah mengusungnya, Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). (DID)
Baca Juga: PBNU: Pemberhentian Ketua PWNU Jatim Masalah Internal Organisasi
anies baswedan politik identitas pilpres 2024 wawancara jurnalis australia capres 2024
Kemenpora Nobar Dukung Timnas Indonesia U-23 Lolos...
Polisi Masih Gali Motif Pembunuhan Wanita dalam Ko...
Gunung Merapi Muntahkan 15 Kali Guguran Lava Sejau...
Polisi Selidiki Penyebaran Konten Pornografi di Ja...
Pameran Asia Pacific Media Forum 2024 di Bali