CARITAU MEDAN – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menegaskan stok bahan bakar minyak (BBM) aman di semua provinsi dan bahkan penyaluran sudah "over" kuota untuk memastikan ketersediaan di tengah masyarakat.
"Stok aman ini fakta, Pertamina sudah langsung mengecek ke berbagai provinsi," ujarnya di Medan, Sabtu (9/4/2022).
Baca Juga: KPK Panggil Dirut Pertamina Nicke Widyawati sebagai Saksi Korupsi LNG 2011-2021
Stok BBM secara nasional, ujar Nicke cukup untuk 22 hari ke depan. Nicke bersama Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif berada di Medan untuk meninjau ketersediaan BBM di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU serta sarana dan fasilitas terminal BBM.
Kunjungan ke Sumut, misalnya, kata dia, juga untuk memastikan ketersediaan dan suplai BBM berjalan dengan baik dan lancar di Puasa Ramadhan hingga Lebaran 2022.
"Harapannya BBM subsidi yang tersedia dapat tepat sasaran.Apalagi semua jajaran termasuk Pak Kapolda Sumut sepakat meningkatkan pengawasan,"katanya.
Stok semakin aman karena Pertamina menyiapkan layanan-layanan tambahan seperti SPBU Siaga dan SPBU Kantong.
Tim Satuan Tugas Khusus Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) yang sudah dibentuk juga diharapkan bisa semakin memperlancar ketersediaan BBM di pasar.
Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak menyebutkan, pihaknya terus mengawasi untuk menghindari penyelewengan BBM bersubsidi di provinsi itu.
"Ada tiga temuan di Sumut, tapi tidak/bukan kasus besar dan kepolisian terus meningkatkan pengawasan," katanya seperti dilansir Antara.
Sebelumnya diberitakan, Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Deden Mochamad Idhani, meminta masyarakat agar stop melakukan panic buying karena hanya akan menyebabkan stok BBM di SPBU cepat habis. Sementara, sebenarnya stok BBM saat ini aman.
Hanya saja, lanjut Deden Pertamina membutuhkan waktu penyaluran dari Terminal BBM ke SPBU menggunakan mobil tangki.
“Jadi ketika konsumsi meningkat maka butuh waktu atau jadwal tambahan bagi mobil tangki tersebut melakukan pengisian kembali,” katanya.
Berdasarkan data yang diterima sejak 1 April 2022 telah terjadi peningkatan konsumsi produk BBM jenis pertalite dan biosolar masing-masing sebesar 15% dan 10%, dan untuk wilayah Jawa Timur penyaluran bulanan pertalite sebesar 280 ribu Kiloliter (KL) per bulan dan solar sebanyak 182 ribu KL per bulan.
Kenaikan konsumsi disinyalir akibat semakin tingginya aktivitas masyarakat belakangan ini.
“Untuk itu kami memohon maaf jika konsumen mengalami kendala ketersediaan produk BBM di SPBU,” katanya.
Deden mengatakan Pertamina berkomitmen penuh untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan juga terus melakukan tindakan antisipasi dengan optimalisasi seluruh armada mobil tangki dalam menyalurkan BBM ke seluruh SPBU.
“Pertamina juga menambah jam layanan Fuel Terminal menjadi 24 jam, untuk itu kami menghimbau kepada konsumen untuk tidak melakukan panic buying,” ungkap Deden.
Ia juga menegaskan harga kedua produk itu tidak mengalami kenaikan yaitu pertalite tetap dengan harga Rp7.650 per liter dan solar subsidi Rp5.150 per liter
Deden mempersilakan konsumen menghubungi Pertamina Contact Center 135 jika menemukan kendala ketersediaan produk di SPBU. (GIBS)
Baca Juga: Dirut Pertamina Minta Maaf dan Janji Investigasi Penyebab Kebakaran Depo Plumpang
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024