CARITAU MAKASSAR - Imam Masjid Besar Istiqlal, Nasaruddin Umar beberapa hari terakhir menjadi perbincangan lantaran digadang-gadang bakal mendampingi Ganjar Pranowo untuk bertarung di Pilpres 2024.
Bahkan, Nasaruddin Umar bahkan sudah bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah itu di Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Bakal Lanjutkan IKN, Ganjar: Yang Sudah Baik-baik Lanjut Saja
Menanggapi hal itu, Nasaruddin mengaku hadir di Sulawesi Utara untuk memenuhi undangan Panitia Hari Besar Islam (PHBI) dan bertemu dengan Ganjar Pranowo.
Meski demikian, Mantan Ketua Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar itu mengungkapkan acara di Sulut hanya Halal Bihalal.
"Kita kemarin Halal bi Halal," ungkapnya kepada awak media di Makassar, Sabtu (20/5/2024) kemarin.
Saat ditanya soal pertemuan dengan Ganjar di Sulut, ia enggan berkomentar. Ia juga enggan cepat merespon terkait namanya sebagai Cawapres Ganjar Pranowo.
"Nantilah dulu. Kita (salat) Istikharah dulu," tuturnya.
Sementara Ketua Umum BPP IKA UIN Alauddin Makassar, Idrus Marham mengaku tidak meragukan sosok Nasaruddin Umar yang digadang-gadang sebagai Cawapres mendampingi Ganjar Pranowo.
Ia melihat Nasaruddin Umar bukan karena berasal dari Pulau Sulawesi. tetapi pada kompetensi, pikiran, gagasan dan kemampuannya membangun jaringan.
"Jadi begini, saya sudah katakan Pak Nas (Nasaruddin Umar) itu kita lihat bukan karena Sulawesi. Tetapi karena kompetensi, pikiran, gagasan, kemampuan, dan jaringan," katanya.
Meski demikian, pada akhirnya nanti masyarakat Indonesia akan menjadi penentu dan menilai sosok Nasaruddin Umar. Mantan Menteri Sosial ini menegaskan hal paling penting adalah bagaimana melihat komitmen dan kompetensinya.
"Jadi saya kira sekarang, sudah silakan masyarakat memberikan penilaian. Tetapi selama ini saya kira kiprah yang dilakukan oleh prof Nazar baik melalui pikiran-pikiran yang ada maupun melalui pada komunikasi-komunikasi sosial Bagaimana tampil di event-event nasional bahkan Internasional," katanya.
"Dan tadi sudah cerita seperti itu, seperti ini. Saya kira dilihat dari sisi ini, saya punya keyakinan tidak ada yang meragukan. Ini bukan soal layak tidak layak. Tetapi ini tidak ada meragukan kalau kompetesi itu," sambungnya.
Meski demikian, penentuan Nasaruddin Umar sebagai cawapres akan ditentukan oleh pimpinan partai politik. Alasannya, parpol memiliki kewenangan dalam menentukan pemimpinan bangsa.
"Nah silakan yang punya kewenangan. Siapa yang punya kewenangan adalah pimpinan partai ya," sebut mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar ini.
Jika nantinya Nasaruddin Umar dipilih mendampingi Ganjar Pranowo, Idrus meminta kepada masyarakat Sulsel mendukung bukan karena alasan kedaerahan. Tetapi, melihat kompetensi dan kemampuan Nasaruddin Umar.
"Saya hanya ingin minta kepada orang-orang Sulsel, jangan mendukung Pak Nasar karena orang Bugisnya. Itu adalah pintu masuk, tetapi lihat pada kompetensi, pada kemampuan, pada jaringan, pada Ukhuwah, pada ketokohannya," tandasnya. (KEK)
Baca Juga: Mahfud Cerita Kemeja Putih yang Dikenakannya: Sejarah Lima Tahun Lalu
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024
Pilkada Semakin Dekat, Pj Teguh Ajak Warga Jakarta...