CARITAU JAKARTA - Pendiri Lingkaran Survei Indoneisia (LSI) Denny JA menyoroti Ihwal munculnya teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam perkembangan dunia digital yang sangat berbahaya jika dimanfaatkan untuk kepentingan politik menjelang perhelatan kontestasi Pemilu 2024 di indonesia.
Diketahui, belum lama ini muncul konten hoaks yang berisi video Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dengan menggunakan bahasa China. Konten ini dibuat dengan menggunakan teknologi AI sehingga mimik muka dan bibir Presiden Jokowi seolah benar-benar mengucapkan bahasa China.
Baca Juga: Anies Klaim Kampanye Akbar Digagas Elemen Masyarakat yang Inginkan Perubahan
Berkaitan dengan hal itu, Denny JA mewanti-wanti pemerintah agar dapat melakukan langkah-langkah pencegahan mengenai potensi bakal digunakannya teknologi AI untuk menyebar fitnah, ujaran kebencian dan hoaks di kontestasi Pilpres 2024.
Denny menuturkan, potensi penyalahgunaan AI oleh pihak-pihak yang ingin menjatuhkan lawan politiknya sangatlah mengkhawatirkan.
Sebab, sejauh ini teknologi AI sudah memasuki Indonesia dan semakin mudah digunakan untuk memproduksi video palsu yang tampak sangat meyakinkan, ini pun pernah terjadi di Pilpres Amerika Serikat.
Denny menegaskan, berdasarkan sejumlah hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa, banyak publik tidak dapat membedakan video asli dan palsu, karena deepfake teknologi yang dapat menirukan suara, wajah, dan mimik wajah dengan sangat baik.
"Perbedaannya hanya terletak dalam gerakan bibir dan pesan yang dimanipulasi," kata Denny JA dalam agenda kegiatan seminar kuliah umum bekerja sama dengan Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB)dan Kuncie yang digelar di kantor LSI, Jakarta Timur, Sabtu (28/10/2023).
Denny JA mengungkapkan, bahwa video hoaks dalam menyerang lawan politik itu tidak hanya terjadi menimpa Presiden Jokowi. Mengutip dari Reuters News, tercatat bahwa fenomena video buatan AI atau Deepfake techologi itu juga telah terjadi secara global dengan angka 500.000 video dan audio palsu hasil AI sepanjang tahun 2023.
Denny J.A menyatakan bahwa potongan video palsu Presiden Jokowi tersebut hanya awal dari gelombang video palsu yang akan datang. Ia menekankan, video yang dibuat oleh AI itu sangat sulit untuk dibedakan.
"AI semakin canggih dalam menciptakan hoaks yang semakin sulit dikenali," terang Denny.
Denny menilai, sebagai solusi, pemerintah harus memperketat sistem keamanan internet working dalam rangka mencegah menyebarnya informasi video atau audio yang digarap menggunakan AI. Selain itu, menurut Denny, terdapat tiga formula yang harus menjadi konsen pemerintah dalam menangkal konten-konten hoaks berbasis AI ini.
Pertama, lanjut Denny, baik masyarakat ataupun pemerintah harus bersinergi untuk membentuk tim yang dapat melakukan filter terhadap arus informasi yang berkembang dalam media sosial.
Selain itu, pemerintah juga harus memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih cerdas dalam menerima informasi di media sosial dan lebih mengutamakan mencari informasi dalam sumber media yang kredibel.
"Hanya menyebarkan berita dari sumber media yang telah membangun reputasi kredibel dan memilii filter untuk membedakan hoaks dan fakta," jelas Denny.
Denny menerangkan, selanjutnya langkah yang kedua, pemerintah harus memperbanyak giat cek fakta dari informasi yang berkembang dalam media sosial. Menurutnya, hal ini sangat penting dilakukan di era perkembangan teknologi yang begitu cepat.
"Meningkatkan sumber-sumber cek fakta, termasuk yang disediakan oleh media besar dan pemerintah, untuk memverifikasi berita-berita viral," ujar Denny JA.
Adapun poin ketiga, yakni membangun upaya kerjasama dengan lembaga peneliti yang cukup kredibel dalam rangka melakukan filterisasi dan cek data dari akses informasi yang berkembang dalam seluruh platform media sosial.
"Platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, TikTok, dan WhatsApp, harus bekerjasama dengan lembaga cek fakta untuk memfilter hoaks," tandas Denny JA. (GIB)
Baca Juga: Ganjar Pranowo Kunjungi Kampung Nelayan Indramayu
Cara Upgrade Skill Gaming dengan Samsung Galaxy A1...
Masuk Minggu Tenang, Pj Teguh Pastikan Jakarta Ber...
Cawagub 02 Fatmawati Dua Bulan Keliling 24 Kabupat...
Kampanye Akbar 02 Andalan Hati, Panglima Dozer: Su...
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...