CARITAU JAKARTA – Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Yassir Mohamed Ali mengatakan negaranya sangat membutuhkan bantuan internasional, termasuk dari Indonesia akibat konflik yang terjadi di negaranya.
"Iya, kami membutuhkan bantuan Internasional, terutama bagi korban yang mengalami luka-luka akibat konflik," terang Ali Mohammed di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2023).
Baca Juga: Jika Kondisi Telah Normal, Mahasiswa Indonesia Diharapkan Kembali Lagi ke Sudan
Kata dia, kondisi di Sudan sangat mengkhawatirkan. Di mana Mohammed melaporkan banyak rumah sakit yang hancur diserang oleh kelompok yang bersitegang.
"Banyak rumah sakit di Sudan kini dalam kondisi hancur diserang oleh kelompok biadab dari pasukan pendukung fanatik," terang dia yang mengacu pada kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF).
Dia melanjutkan, Sudan telah menerima beberapa bantuan dan dukungan dari sejumlah negara. Kendati demikian, jumlahnya belum bisa terbilang cukup mengingat dampak perang yang semakin meluas.
"Kami juga sudah menerima beberapa dukungan dari beberapa negara, saya pikir di antara mereka sendiri banyak dari Oman dan mungkin Mesir," ujarnya.
Berharap Indonesia Ikut Membantu
Untuk itu, dia berharap bisa bertemu dengan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin terkait bantuan seperti apa yang penting disalurkan ke Sudan.
"Kami berharap dapat segera bertemu dengan Menteri Kesehatan (Budi Gunadi Sadikin) dan berusaha mencari dukungan dari saudara-saudara kami," sebutnya.
Adapun upaya penyelesaian konflik di sana, kata Ali Mohammed, RSF tidak mau berdamai dan duduk bersama dengan pemerintah.
"Mereka hanya memiliki dua pilihan antara terus mempersenjatai diri dan menyerah atau mereka harus menghadapi konsekuensinya."
"Saya menyebutnya sebagai kelompok pemberontak yang melawan seluruh negeri dan mereka ingin merebut kekuasaan dengan paksa karena mereka berusaha membunuh Presiden Sudan," tutup Dubes Ali Mohammed.
Situasi di Sudan bergejolak sejak konflik militer antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan kelompok paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) meletus pada 15 April 2023.
Konflik tersebut mengancam situasi keamanan di Sudan sehingga KBRI Khartoum menetapkan status Siaga II pada 16 April 2023. Setelah situasi konflik semakin gawat, pada 20 April 2023, KBRI Khartoum menetapkan status Siaga I. (RMA)
perang sudan sudan meminta bantuan kemanusiaan konflik di sudan
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...