CARITAU JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengaku sedang memetakan potensi kerawanan dalam kegiatan kampanye akbar peserta Pemilu yang akan dimulai pada 21 Januari hingga 10 Februari 2024.
Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja mengatakan, pihaknya sejauh ini sudah memetakan soal munculnya potensi kerawanan dalam kegiatan kampanye akbar tersebut.
Adapun salah satunya, menurut Bagja, terkait pengerahan masa dengan jumlah besar dan resiko bertemunya antara massa parpol a dengan parpol b yang ditenggarai dapat memunculkan gesekan.
"Ya (sudah dipetakan) pengarahan masa, anak-anak, kemudian di luar tempat yang tabrakan," kata Bagja kepada wartawan, pada Jumat (19/1/2023).
Disisi lain Bagja mengakui bahwa pihaknya kekurangan personil di internal untuk mengawasi kampanye akbar. Kendati terdapat kekurangan pengawas, pihaknya akan tetap memaksimalkan kinerja dengan memanfaatkan teknologi.
"Kalau dibilang cukup engga, Tapi ya tentu kita koordinasi, namanya ada alat komunikasi dan lain-lain kan bisa kemudian kita lakukan komunikasi," ungkapnya kepada wartawan, Jumat (19/1/2023).
Oleh karena itu, Bagja berharap masyarakat dapat berpartisipasi dalam membantu peran Bawaslu melakukan pengawasan terhadap dugaan pelanggaran Pemilu 2024.
Bagja menambahkan, peran serta masyarakat sangat penting untuk mensukseskan penyelenggaraan kontesasi pemilu 2024, khususnya di pelaksanaan kampanye akbar yang akan diselenggarakan pada 21 Januari sampai 10 Februari 2024.
"Peran aktif masyarakat sangatlah diperlukan, untuk itu, karena pada rapat umum kan cukup besar dan banyak orang," tandas Bagja. (GIB/DID)
Baca Juga: Muncul Salam 4 Jari Simbol Perlawanan Prabowo-Gibran, Jubir Timnas AMIN Bilang Begini
Baca Juga: Pengamat Sebut Niat Mahfud Mundur dari Kabinet Jokowi Sudah Tepat
bawaslu kampanye akbar awasi dugaan pelanggaran pemilu 2024 pilpres 2024
Polisi Selidiki Bayi Dibuang Depan Rumah Warga Sem...
Deputy Meet The Press
Timnas Indonesia U-23 Tiba di Paris, Siap Melawan...
PLN UIT JBM Pastikan Cable Head Ketapang Aman Sela...
SIG Cetak Laba Rp2,17 Triliun dan Bagi Dividen Rp5...