CARITAU SURABAYA – PLN Nusantara Power (PLN NP) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PLN Peduli yang tersebar di berbagai Unit Pembangkit (UP) telah menyalurkan Rp1,2 miliar guna membantu berbagai program penanggulangan stunting.
Direktur Utama PLN NP Ruly Firmansyah menyampaikan keseriusan perusahaan dalam upayanya meningkatkan gizi untuk balita dan masyarakat di sekitar unit pembangkit PLN NP.
Baca Juga: Nusantara Power Connect Bertransformasi Menjadi Electricity Connect, Ini Target Eskalasinya
"Sepanjang tahun 2022-203 kami telah berpartisipasi dalam memberantas gizi buruk. Sebanyak 3171 penerima manfaat telah mendapatkan program edukasi kesehatan bagi ibu dan anak. Selain itu, kami juga telah membangun 223 fasilitas air bersih dan 78 MCK yang tersebar di berbagai titik", terang Ruly dalam keterangannya, Sabtu (29/7/2023).
Menurut WHO (2015), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
Melalui program CSR PLN PLN Peduli by PLN Nusantara Power di UP di Pulau Jawa seperti UP Muara Tawar (bekasi). UP Muara Karang (Jakarta), UP Gresik, Up Paiton (Probolinggo), UP Cirata, UP Brantas (Malang) PLN NP berkomitmen meningkatkan gizi pada anak-anak dan masyarakat yang berdomisili di sekitar unit pembangkit tersebut.
PLN NP memberikan empat jenis program unggulan yang terdiri dari Edukasi Kesehatan dengan tujuan memberikan konseling kepada orang tua balita stunting untuk memaksimalkan penanganan stunting di desa, selain itu di dalamnya juga termasuk capacity buidling kepada Kader Rumah Gizi Gampong serta pelatihan pembuatan makanan tambahan untuk balita (PMT).
"Terdapat berbagai variasi bentuk program CSR kami yang tergantung dari karakteristik kebutuhan di masing-masing daerah. Seperti dropping air bersih, pembangunan rumah gizi yang merupakan sarana fasilitas dasar untuk meningkatkan gizi anak. Total dana yang telah kami bantukan untuk menangani gizi buruk ini mencapai Rp 1,2 miliar yang terbagi-bagi di unit pembangkit kami", tambah Ruly.
Program kedua adalah Pemberian Nutrisi yang diberikan kepada balita yang terindikasi Stunting selama 4 kali dalam 1 bulan dalam jangka waktu 6 bulan-1 tahun.
Hal ini juga dibarengi dengan program ketiga yaitu Sarana Fasilitas Basic seperti pemberian peralatan monitoring/pengukuran perkembangan tumbuh kembang anak yang berstandar SNI dan sesuai rekomendasi dari Dinas Kesehatan setempat.
Terakhir adalah Program Pemberdayaan Ekonomi untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat melalui pemberdayaan ibu PKK Desa dengan melibatkan Ibu PKK Desa dalam pembuatan Asupan Stunting.(HAP)
Baca Juga: Dirut PLN Kunjungi PLTU Paiton, Pastikan Pasokan Listrik Aman Selama Lebaran
PMJAK Desak Bawaslu DKI Tindaklanjuti Soal Dana Ka...
Yuks Ramaikan Kampanye Akbar Andalan Hati di GOR S...
Masyarakat Bantaeng Sambut Kunjungan Andi Sudirman...
GKJ Pererat Hubungan dengan Warga Melalui Jumat Be...
Demi Kepentingan Kaum Betawi, RK dan Eki Pitung Se...