CARITAU SURABAYA – Bank Sampah Induk Surabaya yang berada di komplek kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, kawasan Menur, Surabaya, Jawa Timur mampu mengelola dan menjual hingga 150 ton sampah kering per bulannya.
“Insyaallah ini akan menghidupkan bank sampah di setiap RW, sekolah-sekolah hingga instansi di kota Surabaya. Tak hanya mengurangi sampah kota tapi mengubahnya jadi bernilai ekonomis,” kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi pada Minggu (3/9/2023).
Baca Juga: Latgabma SGS Korps Marinir Indonesia dan AS
Cak Eri, panggilan akrabnya mengaku bersyukur karena sudah bisa meresmikan gedung Bank Sampah Induk Surabaya yang menjadi cita-citanya sejak dulu.
Gedung Bank Sampah Induk yang diresmikan pada Jumat (1/9/2023) memiliki mesin pres botol bekas sehingga mempercepat pengolahan sampah kering. Secara total sampah yang akan dikumpulkan di bank sampah induk Surabaya, baik kering dan basah sekitar 70 ton per bulan.
“Jadi, sampah-sampah itu dipilah-pilah dari rumah lalu diserahkan ke bank sampah yang ada di tingkat RW dan selanjutnya dijual ke bank sampah induk ini dengan harga yang sama, sehingga rata semuanya harganya,” kata Cak Eri.
Wali Kota berharap dengan adanya Bank Sampah Induk Surabaya ini berarti sampah itu bukan lagi menjadi barang yang menjijikkan tapi menjanjikan. Sebab, ketika sampah itu bisa diolah dan dipisah-pisah, itu bisa dijual.
“Jadi, Bank Sampah Induk Surabaya ini saya dedikasikan untuk kader-kader lingkungan yang sudah menyiapkan bank sampah di tingkat RW,” tegasnya.
Untuk mendukung program ini, Cak Eri mengadakan lomba Piala Wali Kota Surabaya dalam memilah sampah sejak dari rumah dan yang akan dinilai di setiap RW pada akhir bulan ini.
“Jadi, nanti sistemnya warga Surabaya itu memilah sampah dari rumahnya masing-masing, setelah itu pasti ada yang dijual ke bank sampah di RW tersebut dan ada pula yang dibuang ke TPS. Kita akan lihat nanti, semakin sedikit yang dibuang ke TPS, maka itulah RW yang berhasil. Saya yakin itu bisa dan saya yakin dengan orang Surabaya yang memiliki jiwa pahlawan dan pemberani serta jiwanya selalu ingin berubah menjadi lebih baik. Ayo kita mulai dari sekarang,” bebernya.
Menurut Wali Kota Eri, ketika ini sudah bisa dilakukan, maka secara otomatis lingkungan akan menjadi bersih dan polusi lingkungan akan berkurang, sehingga itu akan berdampak pada kesehatan warga, termasuk bayi stunting, karena bayi stunting itu bukan hanya soal gizi buruk saja, tapi juga karena rumah yang tidak layak huni, lingkungan yang kotor dan tidak punya jamban.
"Karena itulah saya konsentrasinya sekarang membangun jamban, rutilahu, setelah itu sumber daya manusia-nya. Surabaya ini punya infrastruktur yang luar biasa, tapi jangan sampai kita lupa dengan pembangunan sumber daya manusianya karena kita ini menyediakan tempat ini adalah untuk anak cucu kita jadi kita siapkan semuanya termasuk dari bank sampai ini," imbuhnya.
Kelola 254 Bank Sampah Binaan
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan dalam pelaksanaannya bank sampah induk ini berkolaborasi dengan Yayasan Bina Bakti Lingkungan yang sudah berdiri sejak beberapa tahun lalu. Mereka kemudian ditarik untuk mengembangkan dan melebarkan sayapnya menjadi Bank Sampah Induk Surabaya.
"Bank Sampah Induk yang dikelola yayasan ini sudah memiliki 254 bank sampah unit atau binaan yang terdiri dari 116 bank sampah di unit kampung atau RT-RW, kemudian 118 bank sampah di sekolah-sekolah, lalu 20 unit bank sampah di kantor instansi dan telah mengumpulkan sekitar 70 ton per bulannya," kata Agus Hebi.
Oleh karena itu, dengan adanya gedung baru ini diharapkan mereka ini dapat mengumpulkan dan menjual sampah kering dua kali lipatnya, yaitu sekitar 150 ton perbulannya. Dengan cara itu, maka bank sampah induk ini diharapkan dapat mengurangi sampah di Kota Surabaya.
"Nah, untuk karyawan yang bekerja di Bank Sampah Induk Surabaya ini diambil dari gamis di sekitarnya. Kalau sebelumnya sudah bisa mempekerjakan 15 orang, maka kemungkinan nanti akan bisa nambah 15 orang lagi yang kita pekerjakan di sini. Jadi, ini untuk mengurangi sampah dan juga untuk mengentas kemiskinan di Kota Surabaya," pungkasnya. (HAP)
Baca Juga: Unjuk Rasa Aktivis Lingkungan di Konjen Jepang dan Australia
Fauzi Bowo Ingin Jakarta Dipimpin oleh Orang yang...
Denny JA Hibahkan Dana Abadi untuk Festival Tahuna...
Tokoh Literasi Bachtiar AK Sebut Inovasi Smart Sch...
Mencetak Dai Pengusaha, Sekda Marullah Buka Pelati...
Gibran Pimpin Apel Siaga Masa Tenang Pilkada 2024